Seorangayah mengajarkan kita bagaimana bertanggung jawab, tetapi seorang ibu yang menunjukan bagaimana cara mencintai dengan penuh cinta kasih. Pintanya tak banyak, hanya hidup rukun dalam bersaudara. Terimakasih untuk setiap doa yang selalu kau panjatkan setiap malam agar kami selalu hidup dalam penyertaan-Nya. Terima kasih Ibu
Portal Kudus - Inilah cerita pendek Cerpen Hari Ibu terbaru dan menyentuh hati, ungkapan cinta dan kado terindah untuk Ibu tersayang. Berikut ini adalah kumpulan cerpen dengan tema Ibu, cocok digunakan untuk memperingati Hari Ibu 2021. Hari Ibu menjadi salah satu hari penting yang dinantikan banyak orang, untuk menyambut dan memperingatinya. Momen peringatan khusus yang diperuntukkan untuk Ibu, sebagai ungkapan rasa sayang dan cinta. Baca Juga 14 Ucapan Selamat Hari Ibu 2021 Terbaru, Singkat, Menyentuh Hati Cocok Dijadikan Kado untuk Ibu Tersayang Kepada pahlawan kehidupan yang selalu ada dan bahkan akan selamanya ada, untuk buah hatinya dimanapaun dan kapanpun. Salah satu cara yang bisa digunakan untuk mengungkapkan rasa sayang kepada Ibu, bisa dengan membuatkan cerita pendek. Khusus ditulis ataupun dirangkai untuk diberikan kepada Ibu, tepat dihari peringatan Hari Ibu 22 Desember 2021 nanti. Berikut ini adalah beberapa cerpen khusus untuk Ibu, dengan rangkaian kisah yang menyentuh hati dan bermakna dalam.
CerpenPendidikan - Berikut ini akan dibagikan beberapa cerpen pendidikan sebagai bacaan ringan bertema pendidikan dan sekolah yang penuh pesan moral dan sebagai sumber referensi untuk mempelajari struktur cerpen untuk membuatnya sendiri. Silahkan Disimak! Daftar IsiKumpulan cerpen pendidikanCerpen Pendidikan - Mengukir Pelangi Di Negeri RangsangCerpen Pendidikan - Kartini Masa

Tan, kau seperti oasis di tengah gurun. Kau menghidupkan mimpi-mimpi lamaku yang sempat mati suri karena kekolotan ayahku. Dulu, ketika ayah benar-benar melarangku untuk melanjutkan hobi ini, bahkan sampai berkeras membakar semua lukisanku, aku memutuskan pergi dari rumah. Saat itu, aku mengira impianku telah mati, dan mungkin aku hanya akan berakhir sebagai gelandangan. Tapi, ternyata tidak. Kau datang ke kosan itu sehari setelah kedatanganku, dan tampaknya kita memang ditakdirkan bekerja sama. Kita mendirikan sebuah galeri di sebuah gudang di kota yang letaknya cukup terpencil. Itu semua agar kita bisa sedikit menghemat modal yang ada. Kita berjalan dari titik paling minus. Di saat orang-orang masih memandang rendah lukisanku. Hingga hari itu datang, seorang kolektor lukisan besar tanpa sengaja mampir karena hujan. Siapa sangka dia akhirnya memborong lukisanku, mengenalkan ke teman-temannya, dan jadilah kita seperti sekarang ini. Terkenal, dan punya banyak harta. Mengingat-ingat itu aku jadi bingung mengapa kau mengundurkan diri. Bodoh. Lamunanku buyar ketika pintu ruang kerjaku diketuk. Aku mempersilakan masuk. Ternyata itu Riki, salah satu staf di galeriku. “Ada surat untuk bapak.” “Oh, iya.” Aku menyuruh Riki keluar, lalu membuka amplop surat itu. Kubaca pengirimnya Rustan. Ada urusan apa anak ini mengirim surat kepadaku? 1. Apa kabar kakak? 8 tahun kita tak jumpa, dan kuharap kau baik-baik saja di sana. Mungkin kau agak sedikit bertanya-tanya untuk apa aku mengirim surat ini. Tak usah cemas, Kak. Aku tahu kau sudah jadi orang sukses, kaya raya, tapi aku sama sekali tak punya niatan untuk meminta sepeserpun dari uangmu yang banyak itu. Aku hanya ingin menyampaikan beberapa hal yang mungkin belum kau ketahui. Pertama, mengenai peristiwa 8 tahun lalu, ketika ayah membakar lukisanmu. Ibu sama sekali tak ikut campur. Bahkan dialah orang yang mati-matian melarang ayah berbuat seperti itu, asal kau tahu saja, setiap malam ibu selalu membujuk ayah agar tak lagi berkeras hati memintamu jadi pegawai pajak seperti dirinya. - “Ibu tak ikut campur? Ya, memang. Saat hari kejadian itu, aku sedang bersama Ibu di ruang tamu, aku berniat melukis wajahnya di kanvas yang baru aku beli. Tapi, tiba-tiba ayah datang, marah padaku, dan titik puncaknya, dia membakar semua lukisanku. Tapi, aku benci Ibu. Saat aku kabur dari rumah, dia hanya diam tanpa berusaha mencegahku atau lebih-lebih mau ikut bersamaku. Saat itu aku yakin Ibu juga pasti ada di pihak ayah.” - Kedua, diamnya ibu hari itu bukan berarti dia merelakan kepergianmu. Ibu sempat berkata padaku, dia diam karena sakit yang dia rasakan waktu itu melebihi apapun. Tak ada kata yang dapat keluar dari mulutnya, tak ada tangis yang mengalir di matanya. Dan, kau perlu kau tahu, Kak, kalau berhari-hari setelah kepergianmu, Ibu menjadi seorang yang berbeda. Dia tak pernah tersenyum sekalipun ada yang lucu di televisi. Dia hanya mengkhawatirkan dirimu, Kak. - Aku diam. Lanjut membaca halaman berikutnya dari surat itu. - Ketiga, untuk mengurangi kekhawatirannya terhadap kondisimu, dia memanggil saudara jauhnya, yang bahkan aku sendiri awalnya tak tahu siapa dia. Namanya Tan. Ibu mengirimnya sebagai agen rahasia, dia melacak jejakmu dan menemukanmu di kosan itu. Dia mengabdikan seluruh hidupnya pada Ibu dan dirimu. Mungkin kau juga tak tahu, ketika dia minta izin pulang, sebenarnya dia sedang mengirimkan informasi kepada Ibu. Hahaha. Ibu selalu cerewet menanyainya ketika pulang, dan tak ada satu pun dari pertanyaan itu yang tak berkaitan denganmu. Bahkan aku suka kesal sendiri, Ibu hanya sibuk memikirkan kondisimu, dan sama sekali tak mengkhawatirkan Tan. Dan, begitu kau sukses dan sudah aman, Tan memutuskan kembali ke sini. - “Tan? Orang suruhan Ibu? Tak mungkin! Kalau memang benar Tan orang suruhan Ibu, yang setiap bulan pulang untuk menyampaikan informasi tentangku kepada Ibu, berarti Ibu sudah tahu dimana aku tinggal, bukan? Lalu, kalau memang dia mengkhawatirkanku, mengapa dia tidak menjemputku saja dengan paksa? Rustan pasti berbohong. Pasti!” - Keempat, meski kita tak terlalu dekat sebagai saudara, aku tetap mengenal sifatmu, Kak. Di sana kau pasti bertanya-tanya, mengapa Ibu menjemputmu saja, toh dia sudah tahu tempat tinggalmu dari Tan? Dulu, aku juga sempat bertanya-tanya mengenai hal itu, dan Ibu menjawab, “Asalkan Rusdi bisa bahagia, Ibu akan lakukan segalanya, termasuk bila harus tinggal jauh darinya.” Kau tahu? Ibu mengira kau membenci dirinya, dan keyakinan itu semakin kuat ketika kau tak datang ke pemakaman ayah, meski sudah kukirimi surat berulang kali. Dan, sekarang, mungkin kau sedang sibuk bekerja. Tapi, tolong, biarkan aku menyampaikan satu hal lagi. Kak, surat ini aku kirim tanpa sepengatahuan Ibu. Kalau dia masih mampu, mungkin dia akan mengawasiku dan melarangku kalau aku kedapatan menulis surat ini untukmu. Ibu tak ingin rahasianya terbongkar, tapi aku sudah tak tahan, Kak. Ibu sudah mendekati saat-saat terakhirnya, dan kupikir kedatanganmu pastilah akan jadi sesuatu yang sangat membahagiakan baginya. Ini semua didasari atas keinginanku sendiri, Kak. Bukan Ibu atau orang lain. Tak masalah bila kau menolak permintaanku yang dulu-dulu, tapi sekarang tolonglah turuti permintaanku. Hanya ini yang aku minta darimu, Kak. Tolonglah sempatkan dirimu untuk pulang ke rumah. -Rustan. Pintuku kembali diketuk. Aku buru-buru menghapus air mataku yang mulai keluar, lalu mempersilakan orang itu masuk. “Oh, kamu, ada apa lagi Riki?” “Saya cuma mau mengingatkan, Pak, kalau besok bapak ada janji bertemu dengan Bapak Johan.” “O… oke. Terima kasih, Riki.” “Baik, Pak. Saya permisi.” “Eh, eh, tunggu Riki,… “ “Iya, Pak?” “…sepertinya besok… saya tak bisa hadir.” *** Aku sudah menginjakan kaki lagi di sini. Di tempat aku dilahirkan dulu, sebuah rumah sederhana yang dibangun di tengah lingkungan persawahan. Setiap pijakan kakiku, aku merasakan tanah ini menyapaku, juga rumput-rumput itu yang seperti menyampaikan salam rindunya padaku. Rumahku sepi. Aku memanggil-manggil Rustan, tak ada yang menyahut. Beberapa menit kemudian, barulah aku melihat seorang anak kecil lewat di depan rumah. Dia bilang semua orang ada di pemakaman. Aku tak memikirkan apa-apa lagi setelah itu. Aku berlari dengan kencang, menembus gerimis yang mulai turun. Di pemakaman, aku melihat kerumunan orang dengan pakaian hitam-hitam. Aku mengenali dua orang di sana sebagai adiku, Rustan dan mantan asistenku, Tan. Aku berlari mendekatinya, menembus kerumunan orang, dan melihat nisan itu… nisan bertuliskan nama Ibu. Kurasakan kakiku lemas seketika, aku tertunduk di makam ibu, aku menangis sejadi-jadinya sembari memeluk batu nisan itu. Aku kecewa pada diriku sendiri. Kenapa aku bisa sebodoh ini? Meninggalkan Ibu yang sebenarnya sangat sayang padaku. Meninggalkan Ibu yang sebenarnya mendukung impianku. Meninggalkan Ibu yang selalu menitipkan doanya padaku. Hingga pemakaman itu hanya menyisakan dua orang, Rustan dan Tan, aku masih memeluk nisan Ibu. Mereka berdua lalu menarik tanganku untuk berdiri. Rustan merangkul pundaku dan berkata, “Tak usah menangis lagi, Kak. Di kejauhan sana, Ibu pasti melihat kedatanganmu… dan dia pasti sedang tersenyum di sana.” Beberapa minggu kemudian, aku kembali ke galeriku. Di dalam tas di ruang kerjaku, aku mengambil lukisan wajah Ibu yang baru setengah jadi. Satu-satunya lukisan yang berhasil aku amankan dari amukan ayah. Kulanjutkan lagi lukisan itu. Melukis sebuah senyum paling manis di wajah Ibu, sembari berharap dia mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya. *** Kalau berkenaan bolehlah teman-teman komunitas bisa menulis ini memberikan tanggapan seperti rate atau komentar. Tanggapan dari kalian semua, sangat berarti bagi saya.

Cerpen: Kasih Ibu. Apabila terkenangkan ibunya,dada Aifa mula berombak dan manik-manik jernih mula jatuh berguguran.Hatinya pilu,sedih dan sesalan yang dirasakannya begitu berat umpama dirinya memikul satu batu besar yang bukan saja bisa melondehkan bahunya malah lebih dari itu.Dalam keheningan malam Aifa menghadap Ilahi,berdoa agar diampunkan 2 menitInilah contoh cerpen tentang ibu yang singkat dan bermakna. Walau ringkas, tapi isinya memuat hal-hal baik dalam kehidupan. Yuk, dilihat! Dari berbagai tema yang menarik untuk dibuat cerita pendek atau cerpen, topik tentang ibu selalu jadi pilihan. Alasannya karena tema ibu cukup emosional dan bisa diramu untuk melahirkan cerita menarik. Selain itu, cerpen tentang ibu pasti akan relate dengan banyak orang karena mereka biasanya punya kedekatan yang khusus dengan seorang ibu. Nah, artikel ini pun secara khusus akan mengulas contoh cerpen tentang ibu yang singat. Mungkin dapat menjadi referensi untukmu. Simak cerpen singkat tentang ibu dengan seksama di bawah ini, ya. 1. Cerpen Singkat tentang Ibu Berjudul “Rindu Ibu” Tak jarang aku dibuat iri dan kesal karena ibu jarang ada di sisiku. Sementara teman-temanku yang lain mereka mendapat kasih sayang seorang ibu setiap harinya. Ayah hanya mengatakan hal yang sama berulang sabar sayang, ibu bukan tak sayang kamu, tapi ia harus bekerja dulu, sabar…” Ya, ibuku bekerja sebagai TKW di luar negeri, tepatnya Singapura. Alih-alih mengurus anaknya sendiri, Ibu mengurus anak orang lain di sana. Hari silih berganti waktu terus berputar, tak terasa aku belum melihat ibu secara langsung selama tiga tahun. Selama itu aku hanya menghubunginya via video call. Akhir-akhir ini pun aku sering acuh jika jika VC dengannya. Aku tampak marah karena memang kesal. Kesal karena rindu ibu. Tampak terlihat jelas kalau ibu pun kecewa, ia tahu anaknya marah karena selalu diminta pulang, tapi tak bisa. “Ibu di sini karena kamu, sabar nak tinggal beberapa bulan lagi ibu pulang,” kalimat yang sering ibu ungkapkan ketika aku menagih pulang dirinya. Di sekolah rasa kesalku terkadang belanjut sehingga membuat aku malas untuk belajar. Beruntung, teman-temanku sering mengajak aku bermain, setidaknya rasa rindu bercampur kesal kepada ibu sedikit hilang. Pada suatu hari, ada seorang siswa baru bernama Ani. Ia datang dari kampung yang jauh untuk pindah ke kota. Lantaran ayahnya kini bekerja di sini. Kebetulan Ani memilih kursi di dekat aku. Aku pun menyapanya dan berkenalan. Ani terlihat sebagai anak yang baik dan lembut. Namun, saat diajak main sepulang sekolah, ia selalu menolaknya. “Aku mau bantu ayah bekerja,” jawab Ani setiap diajak bermain. Di satu pagi dengan kekesalan yang sama—dan rindu yang sama—aku datang ke sekolah dengan wajah muram. Ani yang melihatnya pun penasaran. “Kamu kenapa Debi? Ko cemberut?” “Kesal sama ibu,” jawabku singkat. Ani tambah penasaran. “Kenapa kesal?” Aku jawab rasa kekesalanku dan alasan ibu bekerja di luar negeri. Ani tersenyum mendengarnya dan terlihat lega’. “Ani, kenapa kamu malah tersenyum? Bukankah kamu akan kesal jika mengalami hal serupa seperti aku?” tanyaku. Gadis baik ini menjawab singkat. “Kamu beruntung,” jawab Ani. Aku tambah kesal. “Kenapa bisa disebut beruntung?” “Kamu beruntung karena masih punya ibu,” jawab Ani. Aku sedikit kaget. “Ibuku meninggal beberapa bulan lalu karena kecelakaan. Pindah ke sini karena bapak ingin melupakan momen bersama ibu dan bekerja sebagai pedagang keliling karena di kampung bisnis bapak hancur karena ia terus ingat dengan ibu.” “Aku dengan ayah sama, perasaanku sama, aku rindu dan hancur tanpa ibu. Berat meninggalkan kampung halaman yang di mana aku besar dengan ibu di sana.” “Tetapi hidup terus berjalan dan bapak perlu bekerja.” Aku hanya terdiam mendengar cerita Ani. “Debi, maaf kalau aku lancang dan mungkin seperti sok tahu. Tapi ingatlah, ibumu masih ada walau berjarak jauh. Kasih sayangnya membuat ibu harus pergi jauh. Tak apa, ibumu pasti pulang. Rindu yang akan terbalaskan meski masih lama itu kangen yang menyenangkan.” “Sementara aku, kangen ku tak akan terbalas. Rasa kangenku sulit disembuhkan.” Setelah perbincangan hangat itu hidupku berbalik. Melihat sudut pandang lain dan membuat aku mencoba mengerti posisi ibu. Kini, tak ada kesal karena rindu. Namun aku memilih menunggu dengan bahagia karena kangen ibu. 2. Cerpen Singkat tentang Ibu yang Menyentuh sumber *** Itulah cerpen singkat tentang ibu. Semoga bermanfaat, Property People. Baca artikel menarik lainnya di Google News Berita Indonesia. Leuwi Gajah Residence bisa jadi hunian ideal karena nyaman dan lokasinya startegis di Cimahi. Tengok informasi lebih lanjut di dan karena kami selalu AdaBuatKamu. Cek sekarang juga!
cerpentema ibu Get link; Facebook; Twitter; Pinterest; Email; Other Apps; July 12, 2020 'Shena pulang, loh kok mama disini? Bukannya tugas dirumah sakit?" tanyaku memastikan. " eh kamu, mama ambil cuti 2 hari buat nemenin kamu" ucap Mama. "ah masa, nanti pasti balik kerumah sakit lagi" ucapku "udah buruan ganti baju, cuci

- Cerpen tentang Hari Ibu dapat dinikmati dalam rangka merayakan Mother's Day 2022 yang jatuh pada tanggal 22 Desember besar untuk para ibu dan perempuan ini selalu spesial untuk kita semua. Kita bisa merayakannya dengan ibu, mertua, atau juga dengan sepupu atau saudara kita. Mulai dengan agenda sederhana seperti memasak bersama, dinner keluarga, atau sekedar menonton drakor itu, Anda juga bisa merayakan Hari Ibu kali ini dengan membaca beberapa cerpen manis tentang ibu, untuk sekedar mengenang kembali perjalanan dan perjuangan orang terkasih kita tersebut. Baca juga 8 Contoh Puisi Hari Ibu yang Menyentuh Hati dan Penuh Makna Contoh Pantun Hari Guru, Puisi & Kumpulan Ucapan Selamat HGN Cerpen Hari Ibu Kasih Ibu Sepanjang Masa Ada sepasang suami istri yang memiliki seorang putra bernama Rohit. Mereka hidup bahagia selamanya dan anak mereka Rohit tumbuh menjadi anak muda. Dan suatu hari pasangan itu memutuskan untuk menikahkan putra mereka. Setelah Rohit menikah, dia mulai merasa kesal dengan orang tuanya dan ketika ayahnya meninggal suatu hari, dia memutuskan untuk mengirim ibunya ke panti jompo. Bahkan setelah orang tuanya tidak ingin pergi ke panti jompo, dia dengan paksa mengirim mereka ke tempat di mana mereka mungkin tidak memiliki akses bahkan ke fasilitas dasar kehidupan. Dia biasa mengunjungi ibunya ke panti jompo seminggu sekali. Suatu hari dia mengetahui bahwa ibunya sakit parah dan dia hanya memiliki beberapa jam hidupnya. Dia memutuskan untuk mengunjungi ibunya hari itu dan menemukannya terbaring di tempat tidur. Entah dari mana hatinya mulai merasa tidak enak pada dirinya sendiri karena dia tidak memperlakukan ibunya seperti dia selalu bertanya kepada ibunya, apakah dia bisa melakukan sesuatu di waktu terakhirnya yang akan membuatnya bahagia. Lalu ibunya menjawab, Nak, tolong pasang beberapa kipas angin di kamar-kamar di sini, karena tidak ada kipas angin di kamar mana pun di rumah ini. Dan juga beli kulkas untuk orang tua yang tinggal disini. Banyak waktu orang yang tinggal di sini harus tidur tanpa makanan karena sering rusak karena kurangnya lemari es. Dan, Nak, karena alasan itu, saya harus tidur tanpa makanan selama berhari-hari. Si anak bingung, ia bertanya mengapa Anda meminta saya untuk semua ini hari ini ketika Anda hanya memiliki beberapa jam. Sang Ibu menjawab, Nak, aku khawatir kamu tidak akan bisa tinggal di sini dengan nyaman ketika anakmu suatu hari akan mengirimmu ke sini. Jadi, saya ingin semuanya sebelum Anda datang ke sini diperbaiki. Hati sang putra menjadi kewalahan mendengar kata-kata ibunya ini.Cerita ini disarikan dari cerita cerpen berjudul A Mother’s love! yang dipublikasikan di laman mothersdaycelebrationCerpen tentang Hari Ibu Kisah Ibu yang Kehilangan Anaknya Saya dilarikan ke ruang gawat darurat dengan komplikasi dari kehamilan saya yang berisiko tinggi. Setelah berminggu-minggu istirahat di tempat tidur di rumah sakit, saya mendapati diri saya menderita kesedihan yang tidak biasa karena kehilangan bayi saya. Suatu hari, perawat saya membawa kejutan ke kamar saya—bayi baru lahir bernama James yang juga mengalami kehamilan berisiko tinggi mengirim putranya yang berharga dan sehat untuk saya gendong, bersama dengan pesan yang membesarkan hati "Inilah alasan Anda berada di rumah sakit ini." Tiga dekade kemudian, hati saya masih penuh rasa syukur untuk Baby James dan ibunya. Dan, saya berterima kasih atas putra saya yang sehat, Hunter. Cerita dari Lisa Stevens yang berjudul The Reason Way, dipublikasikan di laman Hari Ibu My Mom My Fairy “Bu, kamu adalah periku,” kataku. Ibuku tertawa seperti lonceng yang berdenting. “Aku serius, Ibu. Kamu tau segalanya." “Anakku, aku berusaha menjawab sebaik mungkin. Ketika Anda tumbuh dewasa, Anda tidak akan membutuhkan saya, ”katanya. “Tidak, Bu, aku akan selalu membutuhkanmu. Tidak ada yang bisa mengubah itu,” kataku. Kata-katanya bergema di hatiku saat aku melihat ke langit biru "Putriku sayang, tidak ada yang tetap sama kecuali langit biru yang luas." Sudah sepuluh tahun sejak saya kehilangan peri saya sejak kematianmu. Bu, kamu salah tentang satu hal aku masih membutuhkanmu. Cerpen dari Saman Rahman, dipublikasikan di dengan judul The need never goes awayBaca juga Lirik Hymne Hari Ibu untuk Memperingati Mother's Day 22 Desember 3 Contoh Surat Hari Ibu 2022 untuk Ungkapkan Terima Kasih Bunda Contoh Pidato untuk Upacara Hari Ibu 22 Desember 2022 - Pendidikan Penulis Yulaika RamadhaniEditor Iswara N Raditya

Tema: Teks Cerpen Sub Tema : Menelaah Struktur dan Aspek Kebahasaan Teks Cerpen. Pembelajaran ke : 3(Tiga) Alokasi waktu : 10 menit Penilaian sikap dilakukan berdasarkan pengamatan selama proses pembelajaran sehari-hari maupun secara umum. No Aspek Penilaian Sikap Nama Peserta Didik Jumlah Skor Skor Sikap Kode Nilai Disiplin Jujur Tanggung
ASPIRASIKU - Berikut ini adalah contoh cerita pendek tentang Hari Ibu. Contoh cerpen tentang Hari Ibu ini bisa jadi materi belajar bagaimana buat cerpen tugas sekolah. Teruntuk pelajar SD, SMP, SMA dan para santri di Pondok Pesantren. Judul contoh cerita pendek tentang Hari Ibu ini adalah 'Sulitnya Mencintaimu'. Cerpen ini ditulis oleh Anisa Fitri, santriwati dari Pondok Pesantren Assahil. Berikut contoh cerita pendek tentang Hari Ibu. Baca Juga Pengurus Cabang Warudoyong Jadi Juara Umum Lomba Peringatan Hari Guru Nasional 2021 di Kota Sukabumi Di sebuah desa yang damai, tentram, sunyi dan jauh dari keramaian kendaraan yang saling berlalu-lalang di jalanan, hiduplah seorang gadis cantik berbakti kepada kedua orangtuanya dan kepada Allah SWT. Gadis cantik itu tinggal di sebuah rumah yang sederhana di rumah itulah ia dibimbing ibunya menjadi anak yang shalehah, Ayahnya sudah meninggal sejak ia masih dalam kandungan. Ibunya menghidupi Almera dengan cara berjualan jajanan tradisional berkeliling gadis cantik itu bernama PUTRI ALMERA, usianya sudah menginjak 15 tahun ia selalu merasa gembira dan Bahagia bisa bermain dan belajar Bersama teman-temannya. Almera juga anak yang berprestasi di sekolah dan sangat rajin beribadah kepada Allah. Almera memiliki sahabat yang bernama ALYA. Baca Juga Penyakit Ain Bukan Hoax! Simak Penjelasan, Pencegahan, dan Kiat Mengobatinya Di suatu pagi yang cerah, matahari masih malu-malu untuk menampakan pesonanya terdengar hembusan angin yang menyapu dedaunan yang masih berembun dan suara kicauan burung-burung yang hinggap di dahan pepohonan, Almera masih tertidur di kamarnya. Almera sangat mengantuk karna ia harus terjaga di malam hari karna ia harus mengerjakan PR dan harus menjaga ibunya yang sedang sakit. Ibu Almera berjalan dengan tertatih-tatih mendekati kamar anaknya yang tidak berpintu yang hanya di tutupi dengan sehelai kain batik milik ibunya, terdengar suaranya yang merintih serak berusaha untuk membangunkan putrinya. “Mer, ba-bangun sayang sudah siang sudah di jemput Alya tuh..“ Almera terkejut mendengar suara ibunya. ”Astaghfirullah…… maaf ibu aku sangat mengantuk sekali, maaf aku juga lupa shalat subuh,” sangking ngantuknya Almera sampai lupa shalat subuh, dengan lembut ibunya menjawab. . 321 370 251 435 368 490 482 36

cerpen tema hari ibu