61penyelidikan kimia dng menguraikan sesuatu untuk mengetahui zat-zat bagiannya dsb; 4 penjabaran sesudah dikaji sebaik-baiknya; 5 proses pemecahan persoalan yg dimulai dng dugaan akan kebenarannya; -- fungsional analisis sosiologis yg menekankan perhatian pd kontribusi (sumbangan) yg diberikan oleh unsur-unsur suatu masyarakat (kelompok
0% found this document useful 0 votes10 views6 pagesOriginal TitleSOAL UJIAN SEMESTER GENAP PRAKARYA KELAS 7 ADA KUNCI JAWABANCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes10 views6 pagesSoal Ujian Semester Genap Prakarya Kelas 7 Ada Kunci JawabanOriginal TitleSOAL UJIAN SEMESTER GENAP PRAKARYA KELAS 7 ADA KUNCI JAWABANJump to Page You are on page 1of 6 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 5 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
5Pengeringan setelah pewarnaan Setelah diberi warna bahan limbah lunak harus from SEJARAH 102 at SMA Negeri 4 Bekasi
Pembuatan produk kerajinan di setiap wilayah tentunya berbeda dengan wilayah lainnya. Masing-masing daerah memiliki ciri khas kerajinan yang menjadi unggulan daerahnya. Hal ini tentu dikarenakan sumber daya limbah lunak organik dari masing-masing daerah berbeda. Di bawah ini merupakan penggolongan hasil limbah lunak organik yang dapat dijadikan bahan baku produk kerajinan dilihat dari kondisi wilayahnya. 1. Daerah pesisir pantai/laut Limbah lunak organik yang banyak tersedia adalah sabut kelapa, dan daun kelapa. 2. Daerah pegunungan Limbah lunak organik yang banyak dihasilkan di daerah pegunungan adalah kulit jagung, kulit bawang, kulit kacang, kulit biji-bijian, kulit buah-buahan yang bertekstur seperti salak, dan kulit pete cina. 3. Daerah pertanian Limbah lunak organik yang didapat pada daerah ini adalah jerami padi, kulit jagung, batang daun singkong, kulit bawang, dan pelepah pisang. 4. Daerah perkotaan Limbah lunak organik yang dihasilkan di daerah perkotaan biasanya berupa kertas, kardus, kulit telur, kayu, serbuk gergaji, dan serutan kayu. Sementara limbah lunak anorganik biasanya banyak dihasilkan dari wilayah perkotaan. Namun banyak juga yang sudah dihasilkan dari wilayah lainnya. Hal ini bergantung kebutuhan dan gaya hidup masyarakat sehari-hari dalam melakukan tindakan konsumtif. Limbah lunak anorganik sebagian besar dihasilkan dari kegiatan hidup manusia. Proses pengolahan bahan limbah lunak secara umum adalah pemilahan, pembersihan, pengeringan, pewarnaan, pengeringan setelah pewarnaan dan penghalusan. 1. Pemilahan bahan limbah lunak Sebelum didaur ulang, bahan limbah organik harus dilakukan pemilahan terlebih dahulu yang bertujuan menentukan bahan yang masih dapat dipergunakan dan yang sudah seharusnya dibuang. Pemilahan bahan dapat dilakukan secara manual dan disesuaikan dengan tujuan penggunaan bahan yang telah dirancang. 2. Pembersihan limbah lunak Limbah lunak yang sudah terseleksi harus dibersihkan dahulu dari sisa-sisa bahan yang telah dimanfaatkan sebelumnya. Misalnya saja kulit jagung. Kulit jagung harus dipisahkan dari tongkol dan rambutnya. Selanjutnya apakah tongkol dan rambutnya juga akan didaur ulang atau tidak itu tergantung dari perancangan produk oleh si perajin. 3. Pengeringan bahan limbah lunak Bahan limbah lunak yang sifatnya basah harus diolah dengan cara dikeringkan di bawah sinar matahari langsung. Tujuanya agar kadar air dapat hilang dan bahan limbah dapat diolah dengan sempurna. 4. Pewarnaan bahan limbah lunak Pewarnaan pada bahan limbah lunak yang sudah kering merupakan selera. Jika dalam desain diperlukan bahan limbah yang diberi warna maka bahan limbah perlu diwarnai terlebih dahulu sebelum diproses sebagai produk kerajinan. Proses pewarnaan yang umum dilakukan pada bahan limbah organik basah adalah dengan cara dicelup atau direbus bersama zat warna tekstil agar menyerap. Ada pula yang diwarnai dengan cara divernis/dipolitur, dapat pula dicat menggunakan cat akrilik atau cat minyak 5. Pengeringan setelah pewarnaan Setelah diberi warna, bahan limbah lunak harus dikeringkan kembali dengan sinar matahari langsung agar warna pada bahan baku dapat kering sempurna tidak mudah luntur. 6. Penghalusan bahan agar siap dipakai Bahan limbah lunak yang sudah kering dapat difinishing agar mudah diproses menjadi karya. Proses finishing juga berbagai macam caranya, seperti diseterika untuk limbah kulit agar tidak kusut, dapat pula digerinda, atau diamplas. Dalam pembuatan produk kerajinan perlu memahami dahulu seperti apa membuat karya yang berkualitas, maka dalam proses penciptaannya harus mengacu pada berbagai persyaratan. Adapun syarat-syarat perancangan benda kerajinan sebagai berikut. 1. Kegunaan Utility Benda kerajinan harus mengutamakan nilai praktis, yaitu dapat digunakan sesuai dengan fungsi dan kebutuhan. Contoh mangkuk untuk wadah sayur. 2. Kenyamanan Comfortable Benda kerajinan harus comfortable artinya menyenangkan dan memberi kenyamanan bagi pemakainya. Contoh cangkir didesain ada pegangannya. 3. Keluwesan Flexibility Flexibility artinya benda kerajinan harus memiliki keserasian antara bentuk dan wujud benda dengan nilai gunanya. Contoh sepatu sesuai dengan anatomi dan ukuran kaki. 4. Keamanan Safety Safety artinya benda kerajinan tidak boleh membahayakan pemakainya. Contoh gelas dari batok kelapa harus mempertimbangkan komposisi zat pelapis/pewarna yang dipakai agar tidak berbahaya saat digunakan sebagai wadah minuman. 5. Keindahan Aestetic Benda yang indah mempunyai daya tarik lebih dibanding benda yang biasa-biasa saja. Keindahan sebuah benda dapat dilihat dari beberapa hal, seperti dari bentuk, hiasan atau ornamen, dan bahan bakunya. SUARAMERDEKA, KLIPING (2010) Nasionalisme Harus Terus Diingat dan Diulang. UPT Humas Undip . (In Press) SUARA MERDEKA, KLIPING (2010) “Opera Van Ekonomi” Puncaki Dies FE Undip. UPT Humas Undip . SUARA MERDEKA, KLIPING (2010) Optimalisasi Aset PTN Pasca UU BHP Tahap Awal Hasilkan Rp. 100M/tahun. UPT Humas Undip .
Produk kerajinan dari materi limbah lunak yang dimaksud yakni limbah lunak organik dan anorganik. Limbah lunak kedua kategori ini cukup banyak di lingkungan kita. Banyak orang yang sudah memanfaatkan limbah organik ini sebagai produk kerajinan. Teknik pembuatannya pun bervariasi. Temuantemuan desain produk kerajinan dari limbah organik selalu bertambah dari waktu ke waktu. Ini dikarenakan semakin banyak orang yang perhatian terhadap pemanfaatan limbah sebagai produk kerajinan. Pembuatan produk kerajinan di setiap wilayah tentunya berbeda dengan wilayah lainnya. Dari tempat manakah kau berasal? Masing-masing tempat mempunyai ciri khas kerajinan yang menjadi unggulan daerahnya. Hal ini tentu dikarenakan sumber daya limbah lunak organik dari masing-masing tempat berbeda. Di bawah ini merupakan penggolongan majemuk hasil limbah lunak organik yang sanggup dijadikan bahan baku produk kerajinan dilihat dari kondisi wilayahnya. 1. Daerah pesisir pantai/laut Limbah lunak organik yang banyak tersedia yakni sabut kelapa, dan daun kelapa. 2. Daerah pegunungan Limbah lunak organik yang banyak dihasilkan di tempat ini yakni kulit jagung, kulit bawang, kulit kacang, kulit biji-bijian, kulit buah-buahan yang bertekstur menyerupai salak, dan kulit pete cina. 3. Daerah pertanian Limbah lunak organik yang didapat pada tempat ini yakni jerami padi, kulit jagung, batang daun singkong, kulit bawang, dan pelepah pisang. iv. Daerah perkotaan Limbah lunak organik yang dihasilkan di tempat perkotaan biasanya berupa kertas, kardus, kulit telur, kayu, serbuk gergaji, dan serutan kayu. Baca juga Pengertian dan Jenis-Jenis Limbah Limbah Organik dan Anorganik Contoh, Pengolahan, dan Proses Produksi Bahan Limbah Lunak Sementara limbah lunak anorganik biasanya banyak dihasilkan dari wilayah perkotaan. Namun banyak juga yang sudah dihasilkan dari wilayah lainnya. Hal ini bergantung kebutuhan dan gaya hidup masyarakat seharihari dalam melaksanakan tindakan konsumtif. Limbah lunak anorganik sebagian besar dihasilkan dari acara hidup manusia. Proses pengolahan materi limbah lunak secara umum sederhana. Pengolahan sanggup dilakukan secara manual maupun memakai mesin. Prosesnya pengolahan materi kerajinan limbah lunak yakni sebagai berikut 1. Pemilahan materi limbah lunak Sebelum didaur ulang, materi limbah organik harus diseleksi terlebih dahulu untuk memilih materi yang masih sanggup dipergunakan dan yang sudah seharusnya dibuang. Pemilahan materi sanggup dilakukan secara manual dan diadaptasi dengan tujuan penggunaan materi yang telah dirancang. two. Pembersihan limbah lunak Limbah lunak yang sudah terseleksi harus dibersihkan dahulu dari sisa-sisa materi yang telah dimanfaatkan sebelumnya. Misalnya saja kulit jagung. Kulit jagung harus dipisahkan dari tongkol dan rambutnya. Selanjutnya apakah tongkol dan rambutnya juga akan didaur ulang atau tidak itu tergantung dari perancangan produk oleh si perajin. three. Pengeringan Bahan limbah lunak yang sifatnya berair harus diolah dengan cara dikeringkan di bawah sinar matahari langsung. Tujuanya biar kadar air sanggup hilang dan materi limbah sanggup diolah dengan sempurna. 4. Pewarnaan materi limbah lunak Pewarnaan pada materi limbah lunak yang sudah kering merupakan selera. Jika dalam desain dibutuhkan materi limbah yang diberi warna maka materi limbah perlu diwarnai terlebih dahulu sebelum diproses sebagai produk kerajinan. Proses pewarnaan yang umum dilakukan pada materi limbah organik berair yakni dengan cara dicelup atau direbus bersama zat warna tekstil biar menyerap. Ada pula yang diwarnai dengan cara divernis/dipolitur, sanggup pula dicat memakai cat akrilik atau cat minyak. 5. Pengeringan sesudah pewarnaan Setelah diberi warna, materi limbah lunak harus dikeringkan kembali dengan sinar matahari eksklusif biar warna pada materi baku sanggup kering tepat tidak gampang luntur. half-dozen. Penghalusan materi biar siap dipakai Bahan limbah lunak yang sudah kering sanggup difnishing biar gampang diproses menjadi karya. Proses fnishing juga banyak sekali macam caranya, menyerupai diseterika untuk limbah kulit biar tidak kusut, sanggup pula digerinda, atau diamplas. Dalam pembuatan produk kerajinan perlu memahami dahulu menyerupai apa menciptakan karya yang berkualitas, maka dalam proses penciptaannya harus mengacu pada banyak sekali persyaratan. Oleh alasannya yakni itu, Adapun syarat-syarat perancangan benda kerajinan sebagai berikut. 1. Kegunaan Utility Benda kerajinan harus mengutamakan nilai praktis, yaitu sanggup digunakan sesuai dengan fungsi dan kebutuhan. Contoh mangkuk untuk wadah sayur. 2. Kenyamanan Comfortable Benda kerajinan harus menyenangkan dan memberi kenyamanan bagi pemakainya. Contoh cangkir didesain ada pegangannya. 3. Keluwesan Flexibility Benda kerajinan harus mempunyai keserasian antara bentuk dan wujud benda dengan nilai gunanya. Contoh sepatu sesuai dengan anatomi dan ukuran kaki. 4. Keamanan Safety Benda kerajinan dihentikan membahayakan pemakainya. Contoh gelas dari batok kelapa harus mempertimbangkan komposisi zat pelapis/pewarna yang digunakan biar tidak berbahaya ketika digunakan sebagai wadah minuman. 5. Keindahan Aestetic Benda yang indah mempunyai daya tarik lebih dibanding benda yang biasa-biasa saja. Keindahan sebuah benda sanggup dilihat dari beberapa hal, menyerupai dari bentuk, hiasan atau ornamen, dan materi bakunya.
i i DAFTAR ISI PKM - K Kelompok 1 Kode Judul Nama_Ketua PT PKMK-1-1 Pembuatan Nugget Ikan (fish nugget) sebagai Salah Satu Usaha Diferensiasi Pengolahan Ikan di Banda Aceh Suhendra Junaidi Chaniago Universitas Syiah Kuala PKMK-1-2 Budidaya Jamur Kuping sebagai Usaha Alternatif Mahasiswa yang Aktif dan Mandiri Samuel Dwi Martono Universitas Bengkulu
MALANG TERKINI – Batok kelapa adalah bahan alam yang sangat gampang didapat. Sering kali karena saking gampang ditemui, banyak yang tidak paham pemanfaatannya. Di artikel berikut bakal dijelaskan cara membuat gelas dari batok kelapa. Padahal ada banyak pemanfaatan batok kelapa mulai dari sebagai bahan permainan rakyat, sampai alat rumah tangga dan pernak-pernik perhiasan. Salah satu pemanfaatan batok kelapa yang sederhana adalah membuat sebuah gelas. Untuk itu, simaklah langkah-langkah berikut ini untuk membuat gelas memanfaatkan batok kelapa. Baca Juga Cara Buat Bak Sampah Kreatif 17-an dari Kaleng Minyak 1. Carilah kelapa tua, atau kelapa yang sudah kering sabutnya. 2. Kupas dan jangan sampai melukai batok kelapa. 3. Setelah dikupas, maka potonglah dengan gergaji besi ¾ dari ukuran kelapa. 4. Setelah itu, bersihkan daging kelapa dengan sendok. Anda bisa memanfaatkan daging kelapa untuk kebutuhan berbeda. 5. Keringkan batok kelapa yang sudah dibersihkan. Editor Yuni Astutik Tags Terkini
. 172 270 305 309 325 448 198 338

gelas dari batok kelapa harus mempertimbangkan komposisi zat pelapis