JawabanTable of Contents Show Apa pesan yang tersirat di balik kejadian hijrah ke Madinah? Sebutkan!โberikut nasihat dibalik peristiwa hijrah ke Madinah kecualiโApa saja pesan yang tersirat di balik kejadian hijrah ke madinahBerikut nasihat dibalik insiden hijrah ke madinah kecualiVideo yang berhubungan hijrah mengandung semangat perjuangan tanpa frustasi & rasa optimisme yg tinggi, yakni semangat berhijrah dr hal hal yg jelek pada yg baik & hijrah dr hal hal yg baik ke lebih baik lagi Apa pesan yang tersirat di balik kejadian hijrah ke Madinah? Sebutkan!โ Jawaban 1 Pertama perisitwa hijrah Rasululah & para sahabatnya dr Mekah ke Madinah merupakan tonggak sejarah yg monumental & memiliki makna yg sungguh memiliki arti bagi setiap Muslim, sebab hijrah merupakan tonggak kebangkitan Islam yg semula diliputi suasana & situasi yg tak aman di Mekah menuju suasana yg menjanjikan di Madinah. 2 Kedua Hijrah mengandung semangat usaha tanpa frustasi & rasa optimisme yg tinggi, yakni semangat berhijrah dr hal-hal yg buruk pada yg baik, & hijrah dr hal-hal yg baik ke yg lebih baik lagi. Rasulullah & para sahabatnya telah melawan rasa murung & takut dgn berhijrah, meski mesti meninggalkan tanah kelahiran, sanak saudara & harta benda mereka. 3 Ketiga Hijrah mengandung semangat persaudaraan, seperti yg dicontohkan oleh Rasulullah SAW pada dikala dia mempersaudarakan antara kaum Muhajirin dgn kaum Anshar, bahkan dia telah membina relasi baik dgn beberapa kelompok Yahudi yg hidup di Madinah & sekitarnya pada waktu itu. Baca Juga 4 Tips Cara Memantapkan Hati Untuk Berhijab berikut nasihat dibalik peristiwa hijrah ke Madinah kecualiโ PERTANYAAN Berikut pesan yang tersirat dibalik kejadian hijrah ke Madinah kecualiโ ______________________________ JAWABAN kekalahan agama Islam & gagalnya mendirikan sentra pemerintahan Islam ada tiga kejadian hijrah yg terjadi pada masa Rasulullah SAW, yakni โ hijrah pertama pada bulan rajab tahun ke lima sesudah kenabian, ke habasyah, dilaksanakan oleh sekelompok sobat yg terdiri dr dua belas orang laki-laki & orang perempuan, yg dipimpin ustman bin affan. โ hijrah kedua pada bulan syawwal tahun kesepuluh sesudah kenabian, ke thaโif, sebuah kawasan di sebelah tenggara mekkah, dijalankan oleh Rasulullah SAW sendiri dgn berlangsung kaki bersama teman zaid bin haritsah. โ hijrah ketiga terjadi pada tahun ke-14 sesudah kenabian, ke madinah dijalankan dengan-cara bergelombang. diawali oleh abu salamah RA, kemudian disertai oleh mushโab bin umair RA, lalu disusul oleh para sobat lainnya. ===================================== DETAIL JAWABAN kelas Vll pelajaran hari/tanggal 1 juni 2021 keyword di balik kejadian hijrah ke madinah BelajarBersamaBrainly โกBlackPurple1โก ใ mudah-mudahan menolong ใ Apa saja pesan yang tersirat di balik kejadian hijrah ke madinah Jawaban terhindar dr kedzaliman kafir Quraisy Penjelasan Hijrah yaitu pintu gerbang yg mengantarkan islam pada kejayaan & keberhasilan. Pada hijrah terdapat semangat persaudaraan, hal ini terlihat pada korelasi kaum muhajirin & anshar, pula hubungan kaum muslimin dgn non muslim di Madinah. Berikut nasihat dibalik insiden hijrah ke madinah kecuali Kalau ada pilihan ganda pilgan kyk gini bkn? A. Selamatnya Rasulullah SAW, dr pembunuhan orang kafir. B. Rasulullah mampu mendirikn doktrin & syariah C. Kekalahan agama islam dn gagalnya mendirikan pusat pemerintahan islam. Baca Juga Nggak Pacaran Tetapi Berjanji Untuk Saling Menanti, Bolehkah? D. Menyebabkan jatuhnya Mekah dr kekuasaan kaum musyrikin. Penjelasan Kalau betulโฆ Jawaban D. Menyebabkan jatuhnya Mekah dr kekuasaan kaum musyrikin. Page 2Page 3 "Sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya "Janganlah kamu berduka cita, Sesungguhnya Allah beserta kita." QS. At-Taubah 40.Baca Juga Hebat! Inovasi dari Mahasiswa Universitas Brawijaya, Cangkang Kerang Jadi Detergen Ramah Lingkungan 3. Barangsiapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah niscaya Allah akan berikan ia ganti dengan yang lebih baik Ketika Kaum Muhajirin meninggalkan kampung halaman mereka sekaligus keluarga dan harta mereka, Allah beri mereka ganti dengan Allah jadikan dunia takluk kepada mereka dan Allah jadikan mereka berkuasa dari timur hingga barat. Hal ini memberikan pelajaran besar baha Allah Maha Berterima Kasih dan Maha Pemurah, Dia tidak pernah menyia-nyiakan pahala orang yang melakukan sebuah kebaikan. Sesungguhnya ganti yang diberikan oleh Allah beragam bentuknya dan pengganti yang paling mulia adalah ketika seseorang dikaruniai cinta Allah, ketenangan hati ketika berdzikir dan kekuatan beribadah kepada-Nya. Baca Juga Viral! Jalan Desa di Daerah Bogor Diportal Oknum Ormas, yang Ingin Lewat Wajib Bayar Bak Jalan Tol 4. Urgensi terbentuknya masyarakat Islam Diantara hasil Hijrah Nabawi adalah hukum-hukum kenegaraan, undang-undang peradilan dan aturan-aturan kelembagaan yang diterapkan di Madinah dan dipegang kuat oleh kaum muslimin. Mereka mengaplikasikannya dengan tepat semenjak dihari diwahyukan. Kemudian dalam hitungan kurang dari sepuluh tahun Jazirah Arab tunduk kepada Rasulullah dan umat menikmati pemerintahan yang adil dan kehidupan yang bersinar dengan apa-apa yang Allah syariatkan berupa hukum- hukum mumalah dan pidana ditambah hikmah-hikmah nan tinggi yang menerangi jiwa-jiwa manusia. Page 4 ุฃูุญูู
ูุฏู ูููููู. ุฃูุญูู
ูุฏู ูููููู ุงูุฐูู ุฌูุฒูู ุงูุนูุงู
ููููููู. ูุฃุญูุจูู ุงูุทููุงุฆูุนููููู. ููุฃุจูุบูุถู ุงูุนูุงุตููููู. ุฃุดูููุฏู ุฃูู ูุงู ุงูููู ุงููุงุงูููู. ููุฃุดูููุฏู ุฃููู ู
ูุญูู
ูุฏูุง ุฑูุณููููู ุงูููู. ุงููููููู
ูู ุตูููู ููุณููููู
ู ููุจูุงุฑููู ุนูููู ู
ูุญูู
ูุฏู ุงูููุงุฏูู ุงูููู ุตุฑูุงุทููู ุงูู
ูุณูุชูููููู
ู. ููุนูููู ุขูููู ููุตูุญูุจููู ููุงูู
ูุฌูุงููุฏููููู ููู ุณูุจููููููู ุงููููููููู
ู. ุฃู
ููุง ุจูุนูุฏู. ููููุง ุนูุจูุงุฏูุงูููู ุงุชููููููุงูููู ุงููุฐูู ูุง ุงูููู ุณูููุงูู ููุงุนูููู
ููุง ุฃููู ุงูููู ุฃู
ูุฑูููู
ู ุจูุงูุทููุงุนูุฉู ูุงููุนูุจูุงุฏูุฉู. ููููููุงููู
ู ุจูุงูุธููููู
ู ููุงููู
ูุนูุตูููุฉู. ูููุง ูููููููู ุฐูููู ุงููุงูู ููุฎูุณูุฑูุงููููู
ู ูููููุงููููู
ู. ููููููููู ุงูููู ููุฑูุญูู
ูููู
ู ููุฃููุฒููู ููุนูู
ููู ุนูููููููู
ู. ููุฃูุทูููุนููููู ููุงุนูู
ููููุง ุงูุตููุงููุญูุงุชู ููุงุฌูุชูููุจููุง ุนููู ุงูุณูููููุฆูุงุชู. ููุฃูููู ุงูููู ุฌูุฒูู ุฃูุนูู
ูุงููููู
ู. ุฃูุซูุงุจูููู
ู ุจูุตูุงููุญู ุฃูุนูู
ูุงููููู
ู. ููุนูุฐููุจูููู
ู ุจูุณูููุกู ุฃูููุนูุงููููู
ู. ููุงูู ุงูููููู ุชูุนูุงููู ุฃูุนูููุฐูุจูุงุงูููููู ู
ููู ุงูุดููููุทูุงูู ุงูุฑููุฌูููู
ู ุ ุจูุณูู
ู ุงูููููู ุงูุฑููุญูู
ููู ุงูุฑููุญูููู
ู ุ ููุงูููุฐูููู ููุงุฌูุฑููุงู ููุฃูุฎูุฑูุฌููุงู ู
ูู ุฏูููุงุฑูููู
ู ููุฃููุฐููุงู ููู ุณูุจููููู ููููุงุชููููุงู ููููุชููููุงู ูุฃููููููุฑูููู ุนูููููู
ู ุณููููุฆูุงุชูููู
ู ูููุฃูุฏูุฎููููููููู
ู ุฌููููุงุชู ุชูุฌูุฑูู ู
ูู ุชูุญูุชูููุง ุงูุฃูููููุงุฑู ุซูููุงุจุงู ู
ููู ุนููุฏู ุงููููู ููุงููููู ุนููุฏููู ุญูุณููู ุงูุซููููุงุจู Hadirin Jamaโah Shalat Jumโat yang dimuliakan Allah, Melalui mimbar khutbah ini, saya berwasiat kepada diri saya sendiri dan kepada para jamaโah sekalian, marilah kita bersama-sama senantiasa meningkatkan kadar ketaqwaan kepada Allah SWT. Taqwa dalam arti yang sebenarnya. Yaitu dengan menjalankan perintah-perintah Allah dan meninggalkan semua laranganNya. Bahwasannya tidak ada perbedaan antara seseorang dengan seorang yang lainnya. Maka alangkah bahagia dan beruntungnya orang yang termasuk dalam golongan muttaqin. Karena kelak akan mendapat tempat dan maqam yang mulia di sisi Ilahi. Hadirin Jamaโah Shalat Jumโat yang dimuliakan Allah, Masih di bulan Muharram ini memanjatkan rasa syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmatnya kepada kita semua. Yaitu dengan menggunakan nikmat itu ke jalan yang di ridloi-Nya. Bersyukur atas nikmatnya, maka Allah pun akan menambah nikmat itu. Sebagaimana dalam surat Ibrahim ayat 7 Allah SWT berfirman ููุฅูุฐู ุชูุฃูุฐูููู ุฑูุจููููู
ู ููุฆูู ุดูููุฑูุชูู
ู ูุฃูุฒููุฏููููููู
ู ููููุฆูู ููููุฑูุชูู
ู ุฅูููู ุนูุฐูุงุจูู ููุดูุฏููุฏู Artinya โDan ingatlah juga, tatkala tuhanmu memaklumkan โSesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku, Maka sesungguhnya azabโKu sangat pedih.โ Hadirin Jamaโah Shalat Jumโat yang dimuliakan Allah, Sebagai upaya memningkatkan iman dan taqwa kepada-Nya, maka melalui datangnya Tahun Baru Hijriyah ini kita menengok sejarah masa silam, masa perjuangan Nabi SAW dan para sahabat-sahabat beliau menegakkan agama Allah. Sebagaimana di ketahui dalam catatan sejarah, bahwa Nabi Muhammad SAW, dan para sahabat beliau mengembangkan risalah Islam di Mekkah banyak menemui tantangan dan hambatan yang tidak ringan. Orang-orang Quraisy menentangnya. Mereka melakukan penganiayaan terhadap sahabat-sahabat beliau dengan tujuan agar Nabi SAW menghentikan dakwahnya. Semakin hari kekejaman dan penganiayaan semakin keras, namun sungguh suatu keajaiban, semakin keras penindasan dan dan semakin keras penganiayaan, Islam pun semakin berkembang. Tidak satupun orang yang begitu masuk Islam lalu sudi keluar atau menjadi murtad bagaimanapun kerasnya kekejaman dan penganiayaan yang mereka lakukan. Makin hari kekejaman itu semakin menjadi-jadi, dan kemudian mencapai puncaknya. Mereka sepakat untuk menangkap dan membunuh Nabi SAW. Dalam keadaan genting itulah, Rasulullah mendapat perintah hijrah ke Madinah. Maka berhijrahlah Beliau bersama para sahabat menuju kota Yatsrib, yang sekarang menjadi kota Madinah. Peristiwa hijrah ini terjadi tonggak perjuangan umat Islam untuk selanjutnmya mereka tidak hanya dikagumi oleh kawan tapi juga disegani oleh lawan. Peristiwa hijrah akan tetap relevan atau cocok dikaitkan dengan konteks ruang dan waktu sekarang ataupun yang akan datang. Nilai-nilai yang terkandung dalam peristiwa hijrah itu akan tetap cocok dijadikan rujukan kehidupan. Banyak sekali hikmah yang dapat dipetik dari peristiwa tersebut. Diantaranya Pertama, hijrah merupakan perjalanan mempertahankan keimanan. Karena iman, para sahabat sudi meniggalakan kampung halaman, meninggalkan harta benda mereka. Karena iman, mereka rela berpisah dengan orang yang dicintainya yang berbeda akidah. Iman yang mereka pertahankan melahirkan ketenangan dan ketentraman batin, kalau batin sudah merasa tentram dan teraasa bahagia, maka bagaimanapun pedihnya penderitaan dzahir yang mereka alami tidak akan terasa. Itulah mengapa sebabnya para sahabat mau berjalan di gurun pasir yang panas. Mereka melakukan perjalanan dari Mekkah menuju Madinah dengan bekal iman. Oleh karena itu, dalam memperingati tahun baru hijriyah ini, perlulah kita tanamkan keimanan dalam diri kita sebagaimana imannya para sahabat. Dan diwujudkan dalam bentuk amal-amal saleh dalam kehidupan ini. Para jamaah, iman akan membuat hidup seseorang jadi terarah. Kekuasaan dan kebebasan berfikir harus ada imbangannya. Allah tidak harus ada imbangannya. Allah tidak hanya menganugerahkan akal pada amnesia, tapi juga hati. Kita memang butuh ilmu pengetahuan dan teknologi yang diimbangi dengan keimanan akan membuat manusia semakin sadar akan hakikat dirinya, timbul pengakuan sebagaimana tersebut dalam surah Ali Imran ayat 191 ุฑูุจููููุง ู
ูุง ุฎูููููุชู ููุฐุง ุจูุงุทูู Artinya โYa Tuhan kami, tiada sia-sia Engkau menciptakan ini.โ Iman juga berfungsi untuk mengendalikan nafsu. Makhluk yang bernama Malaikat cuma dianugerahakan akal saja tanpa nafsu, karena itu tidak ada malaikat yang mendurhakai Allah, sehingga wajar kalau kita tiap hari berbuat salah. Sedangkan manusia diberi kedua-duanya akal sekaligus nafsu. Jika akal yang menguasai dirinya maka kebenaran akan menang dan meningkat ke derajat malaikat. Namun kalau nafsu yang mengendalikan dirinya maka sifat-sifat binatang yang menghiasi perilakunya. Sehingga ia turun derajat ke tataran binatang. Hal ini seperti yang difirmankan oleh Allah dalam suarh At-Tin ayat 4 dan 5 yang berbunyi ููููุฏู ุฎูููููููุง ุงููุฅููุณูุงูู ููู ุฃูุญูุณููู ุชููููููู
ู. ุซูู
ูู ุฑูุฏูุฏูููุงูู ุฃูุณููููู ุณูุงููููููู Artinya โSesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya.โ Hadirin Jamaโah Shalat Jumโat yang dimuliakan Allah, Hikmah kedua adalah bahwasanya hijrah merupakan perjalanan ibadah. Pada waktu hijrah, dorongan sahabat untuk ikut tidak sama. Oleh karena itu Rasulullah SAW sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori menyatakan bahwa amal-amal perbuatan itu tergantung pada niatnya dan bagi tiap orang apa yang diniatkannya. Oleh karena itu, semangat ibadah inilah yang harus menjiwai peringatan hijrah dan langkah memasuki tahun baru hijriah. Hadirin Jamaโah Shalat Jumโat yang dimuliakan Allah, Kemudian hikmah ketiga adalah bahwa hijrah adalah perjalanan ukhuwah. Para jamaah, kita bisa menyimak bersama bagaimana penduduk Madinah menyambut orang-orang Mekkah sebagai saudara. Kemudian mereka bergaul dalam suasana ukhuwah yang berlandaskan satu keyakinan bahwa semua manusia berasal dari Nabi Adam dan beliau diciptakan dari tanah. Maka bersatulah orang-orang muhajirin dan orang ansharsebagai saudara yang diikat oleh akidah. Dalam surah Al-Hujarat ayat 10 Allah Swt berfirman ุฅููููู
ูุง ุงููู
ูุคูู
ูููููู ุฅูุฎูููุฉู Artinya โSesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara.โ Dan kaum muhajirin dan anshar ini mendapat jaminan dari Allah akan masuk surga. Sebagaimana dalam surah At-taubah ayat 100 Allah Swt berfirman ููุงูุณููุงุจูููููู ุงูุฃููููููููู ู
ููู ุงููู
ูููุงุฌูุฑูููู ููุงูุฃููุตูุงุฑู ููุงูููุฐูููู ุงุชููุจูุนููููู
ุจูุฅูุญูุณูุงูู ุฑููุถููู ุงููููู ุนูููููู
ู ููุฑูุถููุงู ุนููููู ููุฃูุนูุฏูู ููููู
ู ุฌููููุงุชู ุชูุฌูุฑูู ุชูุญูุชูููุง ุงูุฃูููููุงุฑู ุฎูุงููุฏูููู ูููููุง ุฃูุจูุฏุงู ุฐููููู ุงููููููุฒู ุงููุนูุธููู
ู Artinya โDan orang-orang yang terdahulu yang pertama-tama masuk Islam di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik. Allah ridla kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.โ Hadirin Jamaโah Shalat Jumโat yang dimuliakan Allah Demikianlah sekelumit tentang hikmah hijrah Nabi SAW yang dapat saya sampaikan dalam khutbah ini. Sebegai penutup saya ingin menyampaikan dua kisah penting yang dapat kita petik dalam menyikapi kondisi bangsa Indonesia saat ini. Perjalanan Nabi dari Makkah ke Madinah, sekitar 416 kilometer, ditempuh selama 16 hari dengan mengendarai onta. Nabi mengistirahatkan onta pada saat matahari hampir tepat di atas kepala dan baru melanjutkan perjalanan sore harinya. Betapa Nabi sangat menaruh belas kasih kepada sesama mahluk Allah. Dalam perjalanan itu, Nabi diikuti oleh pembunuh bayaran dari Makkah bernama Suroqoh bin Malik yang mengendarai kuda pilihan. Dia mendapatkan iming-iming hadiah seratus unta dan wanita cantik untuk bisa membunuh Nabi, minimal bisa menggagalkan perjalanan ke Madinah. Namun ketika hendak mendekati Nabi, kuda Suroqoh mendadak terpeleset dan jatuh. Riwayat lain menyebutkan, kuda Suroqoh terperosok masuk kedalam tanah, dan itu terjadi sampai tiga kali. Nabi yang mengetahui hal itu lalu mendekati Suroqoh dan menolongnya. Suroqoh yang penasaran dengan perilaku Nabi itu lantas menanyakan sesuatu perihal Tuhan Muhammad. Terjadilah dialog. Lalu turunlah ayat Al-Quran surat Al-Ihlas. Pada ayat pertama berbunyi, ูููู ูููู ุงูููููู ุฃูุญูุฏู โKakanlah Dialah Allah Yang Maha Esa.โ Suroqoh tertegun, tidak bisa berkata apapun. Bahkan kemudian dia menawarkan barang-barang perbekalannya untuk keperluan perjalanan Nabi, namun Beliau menolak. Inilah pelajaran pertama, bahwa seorang pemimpin tidak mudah menerima sesuatu dari orang lain karena kepemimpinannya. Peristiwa selanjutnya adalah ketika Nabi kehabisan perbekalan. Nabi bersama Sahabat Abu Bakar dan dua orang pengawal singgah di sebuah perkemahan, hendak membeli perbekalan. Perkemahan itu dihuni oleh seorang perempuan bernama Umi Maโbad yang ternyata dalam keadaan serba berkekurangan. Ada seekor hewan perahan tapi dalam keadaan kurus kerontang. โJangankan susu Tuan, air kencing hewan itu pun sudah tidak ada,โ kata Umi Maโbad kepada Nabi. Namun kemudian Nabi mendekati hewan itu, memeras kantong susunya dan dengan izin Allah hewan itu keluar air susunya. Pertama-tama Nabi memberikan gelas berisi susu kepada Abu Bakar, kedua kepada Sahabat yang menuntun onta Nabi, ketika kepada Sahabat yang menuntun onta Abu Bakar, baru kemudian Nabi meminumnya. Banyak perintiwa penting dalam hijrah, namun dari peristiwa yang barusan kita diajarkan bahwa semestinya pemimpin mendahulukan kepentingan rakyatnya. Umi Maโbad yang keheranan lalu bertanya kepada Nabi. โKenapa Anda tidak minum terlebih dahulu?โ Nabi menjawab ุฎูุงุฏูู
ู ุงููุฃูู
ูู
ู ุขุฎูุฑูููู
ู ุดูุฑูุจุงู Nabi mengajarkan bahwa, pelayan umat itu semestinya minumnya belakangan, mendahulukan kepentingan umat dari pada kepentingan pribadi. ุจูุงุฑููู ุงููู ููู ููููููู
ู ููู ุงููููุฑูุขูู ุงููุนูุธูููู
ู, ููููููุนูููู ููุฅููููุงููู
ู ุจูู
ูุงูููููู ู
ููู ุขููุฉู ููุฐูููุฑู ุงููุญูููููู
ู ููุชูููุจูููู ุงูููู ู
ููููุง ููู
ูููููู
ู ุชููุงูููุชููู ููุงูููููู ููููุงูุณููู
ูููุนู ุงูุนูููููู
ู, ููุฃููููููู ูููููู ููุฐูุง ููุงุณูุชูุบูููุฑู ุงูููู ุงูุนูุธูููู
ู ุฅูููููู ูููู ุงูุบูููููุฑู ุงูุฑููุญูููู
BulanMuharram ini adalah sinonim kepada pengetahuan kita sebagai bulan Hijrah. Peristiwa ini, Rasulullah dan para sahabat, atas perintah Allฤh Ta'ฤlฤ, berhijrah dari Kota Mekah ke Kota Madinah, yang mana dalam kisah Hijrah suci baginda ini mempunyai pelbagai pengajaran yang tak terkira banyaknya. Elok sekali sekiranya kita menyambut bulanUlasan mengenai perjalanan hijrah Nabi Muhammad SAW dan hikmah yang bisa dipetik dari perjalanan mulia tersebut. โ Peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW merupakan kejadian yang sangat penting bagi umat Islam. Sebab, dalam perjalanan inilah nilai-nilai aqidah umat Islam diperjuangkan dan mulai dirintisnya masyarakat Islam yang berdaulat di kota Madinah. Berikut ini penelusuran lebih lanjut peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW 1. Makna Hijrah Nabi Muhammad SAW Ilustrasi kota Madinah tempo dulu Foto Republika Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi hijrah dalam bentuk nominal berarti perpindahan Nabi Muhammad SAW bersama sebagian pengikutnya dari Makkah ke Madinah untuk menyelamatkan diri dari tekanan kaum kafir Quraisy, Makkah. Sedangkan dalam bentuk verbal, hijrah berarti berpindah atau menyingkir untuk sementara waktu dari suatu tempat ke tempat lain yang lebih baik dengan alasan tertentu keselamatan, kebaikan, dan sebagainya. Dalam sudut pandang Islam, hijrah tidak hanya dimaknai sebagai perpindahan tempat semata, melainkan juga dipahami sebagai perpindahan dari satu situasi yang tidak baik ke situasi yang lebih baik. two. Kenapa Rasulullah Melakukan Hijrah? Ilustrasi pemandangan kota Makkah pada abad ke xi Masehi. Foto Ihram Peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW didorong oleh beberapa faktor. Pertama, ketiadaan bantuan dan perlindungan dari sanak familinya, yaitu setelah wafatnya Abu Thalib. Kedua, beralihnya tampuk kepemimpinan Bani Hasyim ke tangan Abu Lahab yang sama sekali menolak memberi perlindungan kepada Nabi Muhammad SAW. Ketiga, besarnya tekanan yang dilancarkan orang-orang Quraisy terhadap kaum Muslimin. Dan kelima, kesediaan penduduk Madinah untuk menerima Rasulullah SAW dan membantu beliau menyiarkan Islam. three. Proses Hijrah Nabi Muhammad SAW Gua Tsur Foto Islami Menurut Dr Ahzami Samiun Jazuli dalam bukunya mengenai Hijrah dalam Pandangan Al-Quran, sebelum terjadinya hijrah, Nabi Muhammad SAW telah lebih dahulu mendapat petunjuk dari Allah SWT melalui mimpinya. Imam Muslim mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, โAku melihat dalam tidur bahwa aku berhijrah dari Makkah menuju suatu tempat yang banyak terdapat pohon kurma. Aku mencoba menebak apakah itu Yamamah atau Hajar? Namun, ternyata, itulah Kota Yatsrib.โ Shahih Muslim 2272. Menindaklanjuti petunjuk tersebut, Nabi Muhammad SAW memerintahkan para sahabatnya untuk segera berhijrah dan dilakukan secara bergelombang, baik secara sendiri-sendiri maupun berkelompok. Sedangkan Nabi Muhammad SAW akan segera menyusul setelah semua umat Islam berhijrah ke Madinah. Hal ini dilakukan karena Rasulullahi memahami bahwa yang dimusuhi oleh kaum kafir Quraisy adalah diri Beliau dan bukan kaum Muslimin. Kaum Quraisy berusaha menghalangi hijrah Nabi Muhammad SAW dengan menyiapkan strategi penangkapan terhadap Rasulullah SAW. Namun, rencana tersebut telah lebih dahulu diketahui oleh Nabi Muhammad SAW. Rasulullah SAW pun memutuskan untuk menempuh rute jalan yang berbeda dari jalur yang biasa digunakan penduduk Makkah ketika hendak ke Madinah dan berangkat pada waktu yang tidak biasa, yakni sebelum fajar menyingsing. Perjalanan hijrah Rasulullah diawali dengan mengambil jalur menuju Gua Tsur yang berjarak sekitar 6-7 kilometer di selatan Makkah, sedangkan Madinah justru berada di sebelah utara Makkah. Keputusan ini diambil guna mengelabui kafir Quraisy yang berusaha mengejar dan menangkap Nabi Muhammad SAW. Di Gua Tsur ini, Rasulullah dan Abu Bakar tinggal selama kurang lebih tiga hari. Barulah setelah itu Rasulullah melanjutkan perjalanan hijrahnya menuju Madinah. iv. Hikmah dari Perjalan Hijrah Nabi Muhammad SAW Ilustrasi berdakwah. Foto IB Times Perjalanan hijrah Nabi Muhammad SAW sejatinya bukan sekedar perjalanan dari satu tempat ke tempat lainnya, tetapi sebuah perjalanan spiritual yang memiliki hikmah dan pelajaran yang dapat kita petik sebagai umatnya. Beberapa pelajaran tersebut adalah sebagai berikut 1. Jika di suatu tempat terjadi kemunkaran dan umat Islam tidak mampu untuk mengubah kemunkaran tersebut, maka hendaknya ia tidak berdiam diri dan segera meninggalkan tempat itu. Namun, bila upaya perbaikan masih bisa diusahakan walaupun sedikit demi sedikit, maka tidak mengapa untuk bertahan di tempat tersebut dan beriktiar menumpas kemunkaran. 2. Selama berlangsungnya hijrah, Rasulullah SAW telah menunjukkan betapa rapinya Beliau dalam merancang dan menjalankan strategi dakwah. Meskipun dakwah ini pasti mendapat pertolongan dari Allah SWT tetapi Rasulullah SAW tetap menjalani semua sunnatullah hukum sebab akibat dalam keberhasilan dakwahnya sebagaimana manusia biasa lainnya. 3. Kegigihan Nabi Muhammad SAW dalam berdakwah terlihat jelas melalui usaha Beliau dalam mencoba berbagai inovasi baru dalam disertai dengan alasan-alasan yang relevan yang melatar-belakanginya. 4. Sebagai seorang pemimpin, Rasulullah SAW sangat bertanggung jawab dan memikirkan umatnya. Segala cara Beliau upayakan agar umatnya terhinar dari siksaan dan provokasi pihak lain. Bahkan, Nabi Muhammad SAW pula yang paling terakhir keluar dari Makkah setelah semua umat Islam selamat dalam hijrahnya menuju Madinah. miftah/ harapanamalmulia Sumber Republika, Ihram Hijrah merupakan peristiwa yang sangat penting bagi umat islam. Peristiwa Hijrah adalah penanda dibentuknya peradaban Islam di kota Madinah. Banyak hikmah yang dapat dipelajari dari peristiwa hijrah tersebut, sehingga sebagai umat muslim kita sudah selayaknya mengetahuinya. Makna Hijrah Hijrah, dalam kamus Al-Munawir Arab Indonesia, berarti pindah ke negeri lain, hijrah dan migrasi. Kata ini berasal dari kata dasar hajara-yahjuru yang berarti memutuskan dan meninggalkan. Sementara Kamus Besar Bahasa Republic of indonesia dalam bentuk nominal hijrahdiartikan dengan perpindahan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam bersama sebagian pengikutnya dari Makkah ke Madinah untuk menyelamatkan diri dari tekanan kaum kafir Quraisy, Makkah. Dan dalam bentuk exact, berpindah atau menyingkir untuk sementara waktu dari suatu tempat ke tempat lain yang lebih baik dengan alasan tertentu keselamatan, kebaikan, dan sebagainya. Hijrah adalah istilah yang sudah lama berkembang dalam kepustakaan Islam. Hal ini disebabkan karena sebutan hijrah itu mempunyai makna tersendiri lebih dari sekedar harfiyahnya. Hijrah membawa akibat yang sangat jauh dalam pemantapan ajaran Islam dilihat dari segi sosial, politik, ekonomi, pendidikan dan sebagainya. Demikian jelas Ishom El Saha dalam Sketsa Al-Qurโan. Perpindahan ini bukan sekedar peralihan dari satu daerah ke daerah lainnya tetapi mengambil makna perpindahan dari satu situasi yang tidak baik ke situasi yang lebih baik. Demikian tulisnya lebih lanjut. Dari pengertian hijrah di atas, maka ada dua makna yang dapat diambil, yaitu hijrah makani perpindahan tempat, yakni dalam konteks fisik dan hijrah maโnawi, yakni pada konteks non fisik. Peristiwa Hijrah Kapankah tepatnya beliau hijrah ke Madinah? Beragam informasi dijumpai pada kitab-kitab tarikh tentang peristiwa itu. Imam at-Thabari dan Ibnu Ishaq menyatakan, โSebelum sampai di Madinah waktu itu bernama Yatsrib, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam singgah di Quba pada hari Senin 12 Rabiโul Awwal tahun 13 kenabian atau 24 September 622 M waktu Dhuha sekitar jam atau Di tempat ini, beliau tinggal di keluarga Amr bin Auf selama empat hari hingga hari Kamis 15 Rabiโul Awwal atau 27 September 622 M dan membangun masjid pertama; Masjid Quba. Pada hari Jumat xvi Rabiโul Awwal atau 28 September 622 1000, beliau berangkat menuju Madinah. Di tengah perjalanan, ketika beliau berada di Bathni Wadin lembah di sekitar Madinah milik keluarga Banu Salim bin Auf, datang kewajiban Jumโat dengan turunnya ayat ix surat al-Jumโah. Maka Nabi shalat Jumโat bersama mereka dan khutbah di tempat itu. Inilah shalat Jumโat yang pertama di dalam sejarah Islam. Setelah melaksanakan shalat Jumโat, Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam melanjutkan perjalanan menuju Madinah. Keterangan di atas menunjukkan bahwa Nabi tiba di Madinah pada hari Jumโat 16 Rabiโul Awwal atau 28 September 622 M. Sedangkan ahli tarikh lainnya berpendapat hari Senin 12 Rabiโul Awwal atau 5 Oktober 621 Grand, namun ada pula yang menyatakan hari Jumโat 12 Rabiโul Awwal atau 24 Maret 622 M. Terlepas dari perbedaan tanggal dan tahun, baik hijriyah maupun masehi, namun para ahli tarikh semuanya bersepakat bahwa hijrah Nabi terjadi pada bulan Rabiโul Awwal, bukan bulan Muharram awal Muharram ketika itu jatuh pada tanggal xv Juli 622 M. Faktor Hijrah Ada tiga peristiwa hijrah yang terjadi pada masa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Hijrah pertama pada bulan Rajab tahun ke lima setelah kenabian, ke Habasyah, dilaksanakan oleh sekelompok sahabat yang terdiri dari dua belas orang laki-laki dan orang wanita, yang dipimpin Ustman bin Affan. Hijrah ini didorong oleh berbagai tekanan yang dilancarkan orang-orang Quraisy sejak pertengahan atau akhir tahun keempat kenabian, terutamu diarahkan kepada orang-orang yang lemah. Hari demi hari dan bulan demi bulan tekanan mereka semakin keras hingga pertengahan tahun kelima, sehingga Makkah terasa sempit bagi orang-orang Muslim yang lemah itu. Mereka mulai berpikir untuk mencari jalan keluar dari siksaan yang pedih ini. Dalam kondisi yang sempit dan terjepit ini, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memerintahkan beberapa orang Muslim hijrah ke Habasyah, melepaskan diri dari cobaan sambil membawa agamanya. Habasyah atau sekarang Ethiopia suatu daerah di ujung Utara Afrika, merupakan daerah yang dikuasai oleh seorang raja yang adil bernama Ashamah An-Najasyi, tidak akan ada seorang pun teraniaya di sisinya. Peristiwa hijrah kedua pada bulan Syawwal tahun kesepuluh setelah kenabian, ke Thaโif, suatu daerah di sebelah tenggara Makkah, dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sendiri dengan berjalan kaki bersama sahabat Zaid bin Haritsah. Hijrah ini dilaksanakan setelah terjadi dua peristiwa besar yang berpengaruh pada diri Rasullah, khususnya dan orang-orang Muslim pada umumnya, yaitu meninggalnya Abu Thalib, paman beliau. Abu Thalib benar-benar menjadi benteng yang ikut menjaga dakwah Islam dari serangan orang-orang yang sombong dan dungu. Peristiwa meninggalnya Abu Thalib ini terjadi pada bulan Rajab tahun kesepuluh dari kenabian. Kira-kira tiga bulan berselang setelah meninggalnya Abu Thalib, istri Rasulullah, Ummul Mukminin Khadijah Al-Kubra meninggal dunia pula, tepatnya pada bulan Ramadhan pada tahun kesepuluh setelah kenabian. Dua peristiwa ini menorehkan perasaan duka dan lara di hati Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Belum lagi cobaan yang dilancarkan kaumnya, karena dengan kematian keduanya mereka semakin berani menyakiti dan mengganggu beliau. Sehingga beliau hampir putus asa menghadapi mereka. Untuk itu beliau pergi ke Thaโif, dengan setitik harapan mereka, penduduk Thaโif, berkenan menerima dakwah atau minimal mau melindungi dan mengulurkan pertolongan dalam menghadapi kaum beliau. Sebab beliau tidak lagi melihat seseorang yang bisa memberi perlindungan dan pertolongan. Tetapi mereka menyakiti beliau secara kejam, yang justru tidak pernah beliau alami sebelum itu dari kaumnya. Karena penderitaan yang bertumpuk-tumpuk pada tahun itu, maka beliau menyebutnya sebagai Amul-huzniโ Tahun Duka Cita, sehingga julukan ini pun terkenal dalam sejarah. Peritistiwa hijrah ketiga menurut Syekh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri terjadi pada tahun ke-14 setelah kenabian, ke Madinah sebelumnya disebut Yatsrib, yang jaraknya kurang-lebih 400 kilometer dari Makkah, dilakukan secara bergelombang. Diawali oleh Abu Salamah Radhiyallahu Anhu, kemudian diikuti oleh Mushโab bin Umair Radhiyallahu Anhu, lalu disusul oleh para sahabat lainnya. Sedangkan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sendiri meninggalkan rumah beliau pada malam hari tanggal 27 Shafar menuju rumah sahabat sejatinya, Abu Bakar Radhiyallahu Anhu. Lalu mereka berdua meninggalkan rumah dari pintu belakang untuk keluar dari Makkah secara tergesa-gesa sebelum fajar menyingsing. Di antara hal yang mendorong Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam untuk hijrah ke Madinah adalah ketiadaan bantuan dan perlindungan dari sanak familinya, yaitu setelah wafatnya Abu Thalib dan tampuk kepemimpinan Bani Hasyim beralih ke tangan Abu Lahab yang sama sekali menolak memberi perlindungan kepada beliau. Di samping itu juga, kesediaan penduduk Madinah untuk menerima Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan membantu beliau menyiarkan Islam. Setelah hijrah ke Madinah, posisi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dengan sendirinya mengalami perubahan dan perkembangan. Kalau di Makkah beliau hanya berfungsi sebagai Rasul yang mengajak manusia mengesakan Allah taโala, sementara di Madinah beliau berperan tidak hanya sebagai sebagai Rasul tetapi sebagai pemimpin suatu masyarakat. Beberapa pelajaran yang dapat dipetik dari peristiwa hijrah, antara laini. Hendaknya selalu berusaha mengubah kemunkaran sekuat tenaganya, dan jika tidak mampu maka hendaknya meninggalkan tempat kemunkaran itu dan tidak berdiam di tempat kemunkaran atau kemaksiatan tersebut. Tetapi selama usaha perubahan masih dapat dilakukan walaupun sedikit demi sedikit, maka tidak mengapa berdiam di sana sambil terus mengupayakan perbaikan. 2. Betapa rapinya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dalam merancang dan membuat โprogramโ dakwah. Walaupun dakwah ini pasti akan ditolong oleh Allah Taโala dan beliau adalah seorang Rasul yang dijamin tidak akan dicelakai dan tidak akan dapat dikalahkan, tetapi beliau tetap menjalani semua sunnatullah hukum sebab akibat dalam keberhasilan dakwahnya sebagaimana manusia biasa lainnya. 3. Betapa luar biasanya usaha yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang selalu mencoba berbagai inovasi baru dalam dakwahnya. Terobosan-terobosan yang beliau lakukan ini nampak dari pemilihan berbagai tempat beserta alasan-alasan yang relevan yang melatar-belakanginya. 4. Sebagai pemimpin, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sangat memikirkan masyarakatnya. Segala cara beliau usahakan agar para sahabatnya tidak disiksa dan diprovokasi oleh pihak lain. Beliau pula yang paling akhir keluar dari Makkah setelah semua sahabatnya selamat. Dan mestinya masih banyak lagi iโtibar atau pelajaran yang dapat dipetik darinya. Semoga ulasan singkat ini bisa menjadi penggugah untuk memulai langkah awal menuju yang baik dan yang lebih baik. Amin. Sumber HijrahRasulullah ke Madinah: Ancaman dan Hikmahnya. Setelah selesai dilaksanakannya Baiat Aqabah kedua, dan setelah Islam mendapatkan wilayah yang siap menampung mereka, maka sejak saat itu Rasulullah ๏ทบ mengizinkan para sahabatnya untuk hijrah ke Madinah. Sebagian dari sahabat mulai mempersiapkan bekalnya, ada juga yang langsung berangkat Oleh Ustadz Hanif Hidayatullah SPdMakna Hijrah Hijrah, dalam kamus Al-Munawir Arab Indonesia, berarti pindah ke negeri lain, hijrah dan migrasi. Kata ini berasal dari kata dasar hajara-yahjuru yang berarti memutuskan dan Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam bentuk nominal hijrah diartikan dengan perpindahan Nabi Muhammad SAW bersama sebagian pengikutnya dari Makkah ke Madinah untuk menyelamatkan diri dari tekanan kaum kafir Quraisy, Makkah. Dan dalam bentuk verbal, berpindah atau menyingkir untuk sementara waktu dari suatu tempat ke tempat lain yang lebih baik dengan alasan tertentu keselamatan, kebaikan, dan sebagainya. Hijrah adalah istilah yang sudah lama berkembang dalam kepustakaan Islam. Hal ini disebabkan karena sebutan hijrah itu mempunyai makna tersendiri lebih dari sekedar harfiyahnya. Hijrah membawa akibat yang sangat jauh dalam pemantapan ajaran Islam dilihat dari segi sosial, politik, ekonomi, pendidikan dan sebagainya. Demikian jelas Ishom El Saha dalam Sketsa Al-Qurโan. Perpindahan ini bukan sekedar peralihan dari satu daerah ke daerah lainnya tetapi mengambil makna perpindahan dari satu situasi yang tidak baik ke situasi yang lebih baik. Demikian tulisnya lebih pengertian hijrah di atas, maka ada dua makna yang dapat diambil, yaitu hijrah makani perpindahan tempat, yakni dalam konteks fisik dan hijrah maโnawi, yakni pada konteks non HijrahKapankah tepatnya beliau hijrah ke Madinah? Beragam informasi dijumpai pada kitab-kitab tarikh tentang peristiwa itu. Imam at-Thabari dan Ibnu Ishaq menyatakan, โSebelum sampai di Madinah waktu itu bernama Yatsrib, Rasulullah SAW singgah di Quba pada hari Senin 12 Rabiโul Awwal tahun 13 kenabian atau 24 September 622 M waktu Dhuha sekitar jam atau tempat ini, beliau tinggal di keluarga Amr bin Auf selama empat hari hingga hari Kamis 15 Rabiโul Awwal atau 27 September 622 M dan membangun masjid pertama; Masjid Quba. Pada hari Jumat 16 Rabiโul Awwal atau 28 September 622 M, beliau berangkat menuju Madinah. Di tengah perjalanan, ketika beliau berada di Bathni Wadin lembah di sekitar Madinah milik keluarga Banu Salim bin Auf, datang kewajiban Jumโat dengan turunnya ayat 9 surat al-Jumโah. Maka Nabi shalat Jumโat bersama mereka dan khutbah di tempat itu. Inilah shalat Jumโat yang pertama di dalam sejarah Islam. Setelah melaksanakan shalat Jumโat, Nabi SAW melanjutkan perjalanan menuju di atas menunjukkan bahwa Nabi tiba di Madinah pada hari Jumโat 16 Rabiโul Awwal atau 28 September 622 M. Sedangkan ahli tarikh lainnya berpendapat hari Senin 12 Rabiโul Awwal atau 5 Oktober 621 M, namun ada pula yang menyatakan hari Jumโat 12 Rabiโul Awwal atau 24 Maret 622 dari perbedaan tanggal dan tahun, baik hijriyah maupun masehi, namun para ahli tarikh semuanya bersepakat bahwa hijrah Nabi terjadi pada bulan Rabiโul Awwal, bukan bulan Muharram awal Muharram ketika itu jatuh pada tanggal 15 Juli 622 M.Faktor HijrahAda tiga peristiwa hijrah yang terjadi pada masa Rasulullah SAW. Hijrah pertama pada bulan Rajab tahun ke lima setelah kenabian, ke Habasyah, dilaksanakan oleh sekelompok sahabat yang terdiri dari dua belas orang laki-laki dan orang wanita, yang dipimpin Ustman bin ini didorong oleh berbagai tekanan yang dilancarkan orang-orang Quraisy sejak pertengahan atau akhir tahun keempat kenabian, terutamu diarahkan kepada orang-orang yang lemah. Hari demi hari dan bulan demi bulan tekanan mereka semakin keras hingga pertengahan tahun kelima, sehingga Makkah terasa sempit bagi orang-orang Muslim yang lemah mulai berpikir untuk mencari jalan keluar dari siksaan yang pedih ini. Dalam kondisi yang sempit dan terjepit ini, Rasulullah SAW memerintahkan beberapa orang Muslim hijrah ke Habasyah, melepaskan diri dari cobaan sambil membawa atau sekarang Ethiopia suatu daerah di ujung Utara Afrika, merupakan daerah yang dikuasai oleh seorang raja yang adil bernama Ashamah An-Najasyi, tidak akan ada seorang pun teraniaya di hijrah kedua pada bulan Syawwal tahun kesepuluh setelah kenabian, ke Thaโif, suatu daerah di sebelah tenggara Makkah, dilakukan oleh Rasulullah SAW sendiri dengan berjalan kaki bersama sahabat Zaid bin ini dilaksanakan setelah terjadi dua peristiwa besar yang berpengaruh pada diri Rasullah, khususnya dan orang-orang Muslim pada umumnya, yaitu meninggalnya Abu Thalib, paman beliau. Abu Thalib benar-benar menjadi benteng yang ikut menjaga dakwah Islam dari serangan orang-orang yang sombong dan dungu. Peristiwa meninggalnya Abu Thalib ini terjadi pada bulan Rajab tahun kesepuluh dari tiga bulan berselang setelah meninggalnya Abu Thalib, istri Rasulullah, Ummul Mukminin Khadijah Al-Kubra meninggal dunia pula, tepatnya pada bulan Ramadhan pada tahun kesepuluh setelah peristiwa ini menorehkan perasaan duka dan lara di hati Rasulullah SAW. Belum lagi cobaan yang dilancarkan kaumnya, karena dengan kematian keduanya mereka semakin berani menyakiti dan mengganggu beliau. Sehingga beliau hampir putus asa menghadapi itu beliau pergi ke Thaโif, dengan setitik harapan mereka, penduduk Thaโif, berkenan menerima dakwah atau minimal mau melindungi dan mengulurkan pertolongan dalam menghadapi kaum beliau. Sebab beliau tidak lagi melihat seseorang yang bisa memberi perlindungan dan pertolongan. Tetapi mereka menyakiti beliau secara kejam, yang justru tidak pernah beliau alami sebelum itu dari penderitaan yang bertumpuk-tumpuk pada tahun itu, maka beliau menyebutnya sebagai 'Amul-huzni' Tahun Duka Cita, sehingga julukan ini pun terkenal dalam hijrah ketiga menurut Syekh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri terjadi pada tahun ke-14 setelah kenabian, ke Madinah sebelumnya disebut Yatsrib, yang jaraknya kurang-lebih 400 kilometer dari Makkah, dilakukan secara bergelombang. Diawali oleh Abu Salamah RA, kemudian diikuti oleh Mushโab bin Umair RA, lalu disusul oleh para sahabat Rasulullah saw sendiri meninggalkan rumah beliau pada malam hari tanggal 27 Shafar menuju rumah sahabat sejatinya, Abu Bakar RA. Lalu mereka berdua meninggalkan rumah dari pintu belakang untuk keluar dari Makkah secara tergesa-gesa sebelum fajar antara hal yang mendorong Rasulullah SAW untuk hijrah ke Madinah adalah ketiadaan bantuan dan perlindungan dari sanak familinya, yaitu setelah wafatnya Abu Thalib dan tampuk kepemimpinan Bani Hasyim beralih ke tangan Abu Lahab yang sama sekali menolak memberi perlindungan kepada beliau. Di samping itu juga, kesediaan penduduk Madinah untuk menerima Rasulullah SAW dan membantu beliau menyiarkan hijrah ke Madinah, posisi Rasulullah SAW dengan sendirinya mengalami perubahan dan perkembangan. Kalau di Makkah beliau hanya berfungsi sebagai Rasul yang mengajak manusia mengesakan Allah SWT, sementara di Madinah beliau berperan tidak hanya sebagai sebagai Rasul tetapi sebagai pemimpin suatu pelajaran yang dapat dipetik dari peristiwa hijrah, antara lain1. Hendaknya selalu berusaha mengubah kemunkaran sekuat tenaganya, dan jika tidak mampu maka hendaknya meninggalkan tempat kemunkaran itu dan tidak berdiam di tempat kemunkaran atau kemaksiatan tersebut. Tetapi selama usaha perubahan masih dapat dilakukan walaupun sedikit demi sedikit, maka tidak mengapa berdiam di sana sambil terus mengupayakan Betapa rapinya Rasulullah SAW dalam merancang dan membuat โprogramโ dakwah. Walaupun dakwah ini pasti akan ditolong oleh Allah SWT dan beliau adalah seorang Rasul yang dijamin tidak akan dicelakai dan tidak akan dapat dikalahkan, tetapi beliau tetap menjalani semua sunnatullah hukum sebab akibat dalam keberhasilan dakwahnya sebagaimana manusia biasa Betapa luar biasanya usaha yang dilakukan oleh Rasulullah SAW yang selalu mencoba berbagai inovasi baru dalam dakwahnya. Terobosan-terobosan yang beliau lakukan ini nampak dari pemilihan berbagai tempat beserta alasan-alasan yang relevan yang Sebagai pemimpin, Rasulullah SAW sangat memikirkan masyarakatnya. Segala cara beliau usahakan agar para sahabatnya tidak disiksa dan diprovokasi oleh pihak lain. Beliau pula yang paling akhir keluar dari Makkah setelah semua sahabatnya mestinya masih banyak lagi iโtibar atau pelajaran yang dapat dipetik darinya. Semoga ulasan singkat ini bisa menjadi penggugah untuk memulai langkah awal menuju yang baik dan yang lebih baik. Amin. Danberikut ini adalah kutipan salah satu hadis tentang puasa Asyura dari Shahih Bukhari nomor 1865 yang menjadi dasar diberlakukannya puasa Asyura: * Ketika Nabi saw. hijrah ke kota Madinah, beliau menyaksikan orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyรปrรข' yaitu hari kesepuluh bulan Muharram, lalu beliau bertanya kepada mereka, mengapa