MOP(Cerita Lucu ala Papua) 00.33 | MOP yang merupakan Cerita-cerita lucu masyarakat di tanah Papua, MOP ini bisa juga diartikan sebagai (Mati ketawa ala Orang Papua), Apakah kamu pernah dengar lawakan ala PAPUA ini ? Jangan dibilang lagi dijamin lawakan cerita lucu teman-teman kita dari Papua ini pasti bakalan bikin kita ketawa habis-habisan.
Lucu dan Humor Indonesia
Yangpaling menarik, adalah setting layar dan kostum disesuaikan dengan tema. Sebagai contoh, ketika menampilkan ceritera Wayang, kostum, dialog, serta gerak, sebagaimana tokoh dan adegan dalam pewayangan. Begitu pula pada cerita Babad sebagaimana tokoh dalam ceritera sejarah Sangkuriang, atau sejarah Pajajaran, dan lain-lainnya. Pace sedang berkunjung ke kota Jayapura, mengunjungi dong pu anak yang sudah lama menetap disana. Tiba di pelabuhan, pace disambut anak beserta menantu dan cucunya. Langsung diajaklah pace berkeliling kota naik OTO mobil atau kendaraan sejenis. Pace terpukau melihat gedung, kendaraan lalu-lalang, pusat perbelanjaan dan semua hal yang tidak ada di kampungnya. “Tuhangalaa, Jayapura memaaang. Rumah-rumah besar baru tinggi e, itu dorang keluarga besarka?” “Itu bukan rumah pace, itu Mall. Tempat dorang baku jual-beli” OTO yang dikendarai melewati sebuah polisi tidur. Karena asyik mengobrol, sopir lupa melambatkan laju kendaraan sehingga seluruh penumpang terpental ke atas. Terutama pace yang heran dan kaget dengan kejadian itu. “Jjjiii…. kenapa e? ko lindas sesuatu ka?” “Aaahh, itu polisi tidur saja, trapapa” “Jjjiiii, kenapa tidur di jalan? Eh anak, kasih bangun sudah mungkin dia mabo”. * * * Salah satu dari sekian banyak cerita lucu khususnya yang masih bisa saya ingat ketika berkunjung ke Papua, tepatnya saat berkumpul bersama masyarakat lokal. Berbagi cerita atau kejadian-kejadian lucu di kalangan masyarakat Maluku, Papua dan sekitarnya biasa disebut mop. Siap tertawa oleh MOP Papua ketika berkumpul bersama warga di distrik Podena, Kabupaten Sarmi Singkat cerita di tahun 2015 akhirnya saya bisa menjejakkan kaki di bumi Cendrewasih itu, dalam rangka mengikuti sebuah penelitian dari salah satu lembaga negara. Dalam kegiatan tersebut, masyarakat lokal sering dilibatkan sebagai penunjuk jalan, tenaga lokal bahkan penyemangat dengan humor-humor khasnya. Walau berperangai seram, tapi sejatinya mereka adalah orang berkarakter periang dan lugu. Tak ayal memang banyak peristiwa dari keluguan orang Papua yang berbuah menjadi mop, seperti kisah di awal tulisan ini. Pandangan saya pastilah objektif dari kunjungan hanya di daerah pesisir saja. Saya tidak berani berpandangan tentang masyarakat di pegunungan, walau sudah banyak cerita tentang kehidupan dan karakter masyarakatnya. Di tahun 2017, sangat bersyukur karena bisa menjejakkan kaki lagi di pulau tersebut namun beda provinsi yaitu Papua Barat. Saya kesana masih dalam hal yang sama dengan 2 tahun sebelumnya. Sebelum pergi ke lapangan, ada kegiatan kelas yang harus diikuti. Kelas tak pernah sepi dengan hiburan dari kawan-kawan Papua Barat untuk maju dan menceritakan Mop. Berikut satu moment yang sempat saya rekam width="315"> * * * Ada sebuah kisah tentang keluguan orang Wamena yang baru saja membeli OTO atau mobil. Saking senangnya ia ajak kawannya untuk mencoba kendaraan tersebut. Keasyikannya tersebut selesai ketika mobil kehabisan bahan bakar lalu berhenti. Pace yang punya mobil berujar kepada kawannya. "Kawan, mari tong balik jalan ke rumah e. Ini mobil selesai sudah, pabrik hanya membuat sampai sini saja" Lalu mereka pun berjalan pulang. Saya kurang tahu pasti, kisah tersebut hanya karangan atau pesisir memandang salah satunya orang Wamena, adalah orang Papua paling lugu. Saya tidak bermaksud rasis sama sekali, hanya bersyukur betapa beranekaragam dan uniknya negeri ini. Tidak hanya biodiversitasnya saja. Mari lanjut ke cerita selanjutnya. * * * MAKANAN ITU BERKAH Silas baru saja pulang dari sekolah siang hari dan terlihat lesu karena lapar. Langsung ia menuju dapur mencari mamanya. “Mama sa lapar e” “Hei anak, ko ganti baju cuci tangan baru ko makan!” “Baik mama” Langsung Silas bergegas mengikuti perintah mama, begitu selesai ia langsung kembali menuju dapur. “Mama ada masak apa e?” “Pace belum kasih mama uang, jadi ko makan seadanya dolo. Itu makanan mama taruh di meja makan!” “Adoh mama, sayur daun papaya lagi!?” “Eeehh anak jang ko mengeluh pada makanan, tidak baik. Bersyukur baru.” “Tapi mama, tadi malam sayur daun papaya kemarin juga. Sa bosan” “Cukimai, anak kurang ajar!!! Makan sudah!!! Ada makanan itu berkah!” “Ah mama, trada berkah yang pahit” * * * Toleransi antar umat beragama sangat baik. Contohnya jika ada hari raya Natal, teman atau kerabat yang beragama lain akan di undang untuk hadir dengan jamuan yang disesuaikan. Begitu sebaliknya jika umat muslim merayakan hari raya Idhul Fitri, teman dan kerabat yang beragama nasrani atau lainnya akan datang berkunjung saling maaf memaafkan, serta makan bersama menu lebaran. Ada suatu kisah tentang bapak pendeta dan bapak haji di suatu kampung. Mereka sedang berjalan pulang bersama seusai menghadiri rapat desa. Rumah mereka satu arah yang sama dan harus menyeberang sebuah kali yang kedalamannya se-perut orang dewasa. Kebetulan jembatan sedang rusak dan mau tak mau mereka harus berbasah-basah melintas kali. “Bapa, sa gendong sudah e” “Ah tidak pak haji, sa saja yang gendong. Mari!” “Eeee… Sa masih muda bapa, mari sudah! “Sebentar pak haji, bukan masalah tong muda atau tua” “Baru???” “Apa kata dorang di kampung nanti, trada ceritanya Pendeta Naik Haji”. * * * Beberapa guyonannya terdengar cerdas, dan kadang malah membuat bingung jika kita tidak mengerti dialektiknya. Seperti kisah di bawah ini. Tiba di rumah anaknya, tete panggilan untuk kakek bercengkerama dengan cucunya. Su lama pace tra bertemu jadi melepas kangen sambil bercerita di teras rumah. “Tete, sa pijit kaki tete boleh? Pasti Tete capek to” “Tuhaaaree, cucu tete baik sekali ee.” “Kata pace, dulu tete sering merantau ka?” “Iyo, itu sudah” “Baru, tete pu kaki ini sudah injak tanah mana?” “Adoooh, banyak” “Sumatera sudah ka?” “Sumatera tete su injak” “Jawa?” “Ah itu sering” “Baru, Bali?” “Bali sudah” “Kalimantan?” “Adooh, ko cerewet memang. Kalimantan juga sudah, Sulawesi, Ambon, sampeeee Flores sudah tete injak.” “Baru yang belum pernah tete injak?” “Yang tete belum pernah injak, batang ko pu leher!!!” Orang Papua sering menyingkat kata dalam percakapannya sehari-hari. Contohnya, saya menjadi sa, coba menjadi co, emang penting menjadi epen, cukup penting toh menjadi cupen, hingga kalimat yang panjang pun juga disingkat. Ada sebuah kisah tentang pace yang kebun lemon miliknya sering kecurian. Padahal pagar sudah mengelilingi kebun lemon tersebut. Hingga saat panen berikutnya, lemon miliknya masih saja dicuri orang. Pace pun naik pitam lalu ia membuat papan peringatan untuk mencegah para pencuri masuk. Ia mencari papan di sekitar kebun, akhirnya ia hanya mendapatkan papan dengan panjang 60 cm dan lebar sekitar 30 cm. Pace memasang papan tersebut tergantung di pintu masuk kebun miliknya. Selesai terpasang, ada orang Jawa lewat dan menyapa pace yang masih terlihat marah. "Selamat sore pace, sedang buat apaka?" "Sore mas, sa baru selesai pasang papan peringatan buat dorang pencuri cukimai" "Ooohh, tapi pace tulis apa itu?" "Ah itu, gara-gara sa bisa dapat papan pendek memang. Sa tulis singkat padat dan jelas DILAPETELEPETELELEPU" "Artinya apa pace?" "Ah itu dorang pasti tahu mas, artinya DILARANG PETIK LEMON, PETIK LEMON LEHER PUTUS!" * * * Susah sekali untuk mengubah mop menjadi sebuah tulisan. Mop akan 'pecah' ketika dibawakan langsung oleh orang Papua sendiri dengan logat, aksen, emosi, gerak tubuh dan suasana mendukung lainnya. Jangan lewatkan kesempatan anda untuk berkumpul dengan masyarakat lokal saat berkunjung ke Maluku, Papua dan sekitarnya. Cobalah untuk membawa sirih pinang, "cemilan" khas yang umumnya disukai. Anda akan cepat diterima dan segera mendengar orang-orang saling bertukar Mop yang bisa membuat tertawa sampeeeee bodo'. Nginepsemalam di Vegas, nonton. Besoknya ke LA, nginep semalam di LA terus pulang," kata Luna dalam podcast MOP Channel, dikutip Selasa (11/8/2020). Lewat "Kakak Beradik Podcast -Demi Nonton Konser BTS, Luna Maya Bela-belain ke Las Vegas Sehari Semalam," Luna sampai merasa yang dilakukannya itu sebagai hal yang paling gila. Tidak hanya Lucu, tetapi juga bermakna. Anda tahu tentang Mop Papua? Jika belum tahu, Mob merupakan stand up comedy versi Papua. Mob merupakan sarana bercanda dan melepas lelah dikalangan orang Papua. Biasanya, Mob diceritakan secara bergantian pada saat nongkrong dengan teman maupun kerabat. Mob sendiri diangkat dari hampir semua tatanan kehidupan manusia. Mulai dari agama, seni, tradisi dan kebudayan, suku dan bahasa, sampai dengan orang Papua Mob disingkat dari kepanjangan" Menipu Orang Banyak". Jadi, segala hal yang diangkat dalam cerita Mob bukan bermaksud merendahkan apalagi menghina kalangan tertentu. Menipu orang banyak artinya, cerita yang diangkat bukanlah cerita sebenarnya tetapi hanya untuk candaan Papua ini sudah dikenal secara luas. Seperti yang kita ketahui, Epenkah? dan cupen To! yang muncul di Merauke empat tahun lalu saat ini sudah terkenal. Mereka ini pun berawal dari Mob, tetapi dengan sedikit inovasi yaitu penyampainnya melalui tayangan video pendek di berikut ini 5 Mob Papua yang bukan saja membuat kamu Ngakak, tetapi juga turut menyampaikan pesan nilai kehidupan dan kritik Berharap Surga, Berujung NerakaEntah apa penyebabnya. Pada suatu petang seorang lelaki meninggal dunia. Roh dari pria ini berjalan menuju sebuah gerbang tempat dimana malaikat memberi tahu perbuatannya selama kehidupan di dunia. Ia berjalan sembari memperhatikan kanan dan kiri badan jalan. Pada beberapa poster, ia menemukan tulisan yang membuatnya terus kepikiran. Orang yang dosanya 100 ke atas, akan langsung masuk neraka. Sedangkan yang dosanya 99 kebawa, akan masuk berjalan bebera meter, ia pun bertemu seorang malaikat duduk di sebuah kursi dengan sebuah buku besar di tangannya. Buku yang memuat segala hal selama ia hidup di dunia. Malaikat itu mulai memeriksa satu demi satu catatan di buku itu. Tidak lama kemudian, malaikat itu mengangkat kepalanya dan berkata. Selamat ya, kamu masuk surga. Mendengar, hasil itu. Lelaki itu pun tersentak bahagian. Saking bahagiannya, ia berkata. Yeahh.. Anjing-anjing. Gua masuk juga sedetik, malaikat itu kembali berkata. Maaf Pak, dosa anda genap 100 silahkan menuju Neraka. Ternyata, tanpa disadari, awalnya dosa lelaki ini berjumlah 99 dan hanya kurang satu dosa. Akhir cerita, ungkapan kebahagiaannya menggunakan kata "Anjing" membuatnya harus berpindah haluan menuju neraka hehehehe. Pesannya Terkadang hal-hal yang dianggap kecil dan sederhana dapat memicu terjadinya hal-hal besar, yang bisa saja kita sesali seumur hidup 2. Pak Pendeta dan Lomba MenipuPada suatu pagi setelah pak pendeta memimpin Ibadah hari minggu. Ia keluar dari gereja dan mendapati beberapa anak kecil sedang mengelilingi seekor anak anjing di halaman gereja. Ia pun bertanya kepada anak-anak sedang apa?Satu dari anak-anak itu menjawabBapa, kita lagi lomba menipu ni, yang paling pandai menipu ia berhak mendapatkan anak anjing ini!Pak pendeta pun menanggapi dengan tahu, menipu itu dosa, dilarang oleh Tuhan. Kalian tidak boleh begitu. Bapa aja ni, waktu seumuran kalian tidak pernah menipu! terdiam, tetapi satu dari anak -anak itu kembali berkata. Teman-teman, kita sudah dapat pemenangnya! Berikan anak anjing itu kepada Pak pendeta!Pernyatan itu keluar dari anak kecil itu karena bapak pendeta mengatakan bahwa waktu kecil ia tidak pernah menipu.. heheheh Pesannya Dalam kehidupan, kita pandai melihat kesalahan orang lain, tetapi lupa dengan kesalahan kita sendiri. Padahal bisa saja kita lebih buruk dari orang yang kita anggap salah dan buruk. 3. Ibu Guru Matematika dan Jawaban SiswaDi salah satu Sekolah Dasar ibu guru mengajar mata pelajaran Matematika pada siswa kelas 2 SD. Ibu guru mengajar tentang guru bertanya. Anak-anak, 10 - 5 = berapa?Karena anak-anak itu sulit menjawab. Ibu Guru, mengambil contohJika kalian punya 10 buah pisang dan kalian makan 5 buah pisang. Sekarang sisanya berapa? Tanya ibu dari anak-anak itu dengan segera acungkan jari sembari bertanya. Ibu... Pisang 10 buah itu matang semua atau ada yang muda?Ibu guru menjawab. Yah ... matang semua dong, masa pisang muda mau dimakan?Dengan lekas, anak itu menjawab. Bu, kalau pisangnya matang semua, maka saya makan 10 buah hasil dari 10 - 5=0 untuk anak ini, karena semuanya habis dimakan. Pesannya. Pengajaran seorang guru itulah yang akan membentuk mindset, karakter, dan juga masa depan generasi muda. Jadi, menjadi pengajar itu sebenarnya tugas yang berat karena kesalahan sedikit saja resikonya besar untuk generasi bangsa. MenggambarSuatu hari ibu guru yang mengajar siswa kelas 1 Sekolah Dasar. Ia memberi tugas untuk menggambar apapun yang mereka ketahui. Hadianya, bagi siswa yang menyelesaikan pekerjaannya, diperbolehkan untuk pulang lebih awal. Semua siswa di kelas itu pun, hitungan detik, satu dari sekian siswa di kelas itu berdiri dan kedepan untuk menyerahkan tugasnya. Siswa itu hanya menggambar sebuah kota segi empat di atas kertas yang di bagian bawah dari kotak itu hanya diberi sebuah garis lurus dengan panjangan beberapa tugas gambar dari saya, sudah selesai! Sembari menyerahkan gambar apa ni? menunjuk hasil karyanya, siswa itupun menjelaskan!Ibu... di rumah saya itukan ada lubang antara kamar saya dan kamar kaka saya. Naaah, setiap malam seekor tikus sering melalui lubang ini. Ketika badan tikus itu di kamar kakak saya, ekornya sering nampak dari kamar saya. Naah ... itu yang saya gambar, bu. Kotak ini adalah temboknya. Sedangkan garis dibawah ini adalah ekornya, karena badannyakan di balik tembok ini dengan berat hati, gurunya pun menyetujui anak itu untuk pulang heheheheh Pesannnya. Semua yang logis dan masuk akal itu tidak selalu benar. Jadi, jangan cepat mempercayai suatu informasi tanpa melihat faktanya. 5. Sim Card dan HandphoneSuatu hari sepasang kekasih berpacaran di pojok sebuah taman. Si cewek duduk beberapa inci dari si cowok. Si cowok terus merayu dengan senjata berjuta kata Yang kamu nggak percaya ya, kalau aku tu sayang banget ama kamu!Cewek. Aku sih percaya, tapi masih ragu dikit sih. Kan cowok tu, suka bohongin cewek!Cowok. Percayalah sayang, aku mencintai kamu itu bagaikan kartu dan handphone. Mereka ditakdirkan untuk sepasang dan tidak bisa dipisahkan. Jika aku handphonenya, maka kamu kartu satu-satunya yang akan tersimpang sayang. Benar ni sumpah aku berjanji demi kamu! Lanjutnya Oyah, maafin aku ya, sayang! Aku udah ragu sama kamu. Si cewek pun mulai merapat memeluk Sambil tersenyum dan memeluk erat kekasihnya. Si cowok pun berkata dalam hatinya. Ni cewek tau apa nggak ni, kalau Handphone buatan China biasanya dua kartu di dalamnya hehehehehe Pesannya. Buat cewek-cewek, harus ekstra hati-hati untuk mendekati cowok jika tidak ingin tersakiti dikemudian hari karena diduain. IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis. Adaanak 1 de pu nama Septinus, de paling rajin pi sekolah. 1x de sakit, jadi mo bikin surat tapi de tra tau, jadi minta tolong de pu bapa. Pace juga tra bisa bikin, jadi pace bikin surat versi puisi. Pace tulis begini: Di pagi yang cerah ٩(´0ˆ)۶ Matahari bersinar terang \(ˆ ˆ)/ Bunga-bunga kembali bermekaran (*´ `*) Ayo Ketawa! - Satu hari di kelas pelajaran Sejarah Bu Guru "Obed, siapa kah Soeharto?" Obed "Tra tau Ibu.." Bu Guru "Kalau Megawati Soekarno Putri?" Obed "Sa tra kenal juga Ibu.." Bu Guru "Bagaimana ni, ko tra pernah belajar ka..??" Obed "Blajar to, sekarang sa tanya ibu, kenal Dominggus Pigome..??" Bu Guru "Tidak..!!" Obed "Kenal Zakharias Kayame..??" Bu Guru "Tidak tau, memang mereka siapa??" Obed "Ya itulah Bu, kita kan pasti punya kenalan sendiri-sendiri, jadi jang paksa sa kenal ibu pu kenalan ka.."
MopPapua Epen Kah Cupen Toh Motor Kredit. Cerita Lucu Cerita Lucu Video Lucu. Pada temu kali ini, Lucunih akan menampilkan 10 Gambar Mobil Lucu gokil yang semoga bisa menghibur dan membuat segerrrrrrr sobat semua. Kata Kata Mutiara Paling Indah di Dunia o2netter. o2netter Alhamdulillah bisa update, pada postingan ini saya akan memberikan
Saya sebenarnya tidak begitu tahu apa arti dari mop. Tapi, secara pengalaman, mop seperti orang yang sedang menceritakan hal lucu. Hampir sama dengan stand-up comedy, hanya saja, yang membedakan adalah bentuknya. Jika mop kebanyakan adalah fiksi, sedangkan stand-up comedy lebih kepada kenyataan, dengan ditambah bumbu-bumbu fiksi agar lebih lucu dan saya masih SMP, mop seperti hal rutin yang dilakukan. Walaupun bukan saya pelakunya, saya hanya pendengar. Teman saya, selalu menjadi pelaku utama. Setiap dia datang atau kita sedang kumpul-kumpul, pasti ada yang menyeletuk, “Ari, mop dulu kah?” Dan keluarlah mop-mop lucunya. Saya tidak tahu apakah mop bisa relate dengan masyarakat Jawa atau masyarakat daerah lain. Mungkin bagi mereka bisa saja lucu, ketika seseorang mendengar logatnya. Namun, belum tentu dengan ceritanya. Karena memahami sebuah cerita tanpa kita tahu keadaan sebenarnya itu menjadi sangat susah. Saya senang mendengarkan dan menonton stand-up comedy, dari situlah saya paham bahwa konsep berkomedi yang paling baik adalah bercerita tentang sesuatu yang dekat dengan kita, Atau kalau tidak berdekatan dengan kehidupan pendengar, si pelaku komedi harus membungkus komedinya dengan baik agar tersampaikan. Salah satu komedian atau stand-up comedian yang bagi saya handal adalah Abdur Arsyad, komedia asal NTT. Ia sering membawakan cerita kehidupan masyarakat NTT kepada penonton yang notabene adalah masyarakat Jawa. Tapi caranya dalam membungkus cerita yang ciamik dan menarik membuat penonton merasa dekat bahkan hadir dalam kehidupan Abdur yang identik dengan Papua, tentunya menggunakan pendekatan cerita yang sangat dekat dengan masyarakat Papua itu sendiri. Dulu, waktu masih kecil, saya merasa bahwa mop hanya sekadar cerita lucu-lucuan saja. Tapi, makin ke sini, saya yakin bahwa mop bukan hanya lucu-lucuan saja, tapi juga berisi kritik tentang kehidupan masyarakat Papua. Saya punya beberapa MOP, maksudnya bukan buatan sendiri, tapi saya mendengarnya, mungkin sudah banyak juga yang mendengarkan karena sudah di parodikan dalam video, seperti iniJadi ada anak satu ini, namanya Petrus. De kuliah di Jawa. De pu teman-teman semua kalau pergi kuliah naik mobil. Karena Petrus juga mau, akhirnya de telpon de pu Bapa di kampung,Petrus Ada apa anak?Petrus Ini sa pu teman-teman kalo pergi kuliah, ada yang naik kuda, ada yang naik Ah iyo, kah?Petrus Iyo, BapaBapa Tenang saja anak, nanti Bapa kirim babi buat MOP keduaJadi, 3 pace dong lagi nongkrong di pinggir pante. Dong ada bicara soal foto, karena ada pace dari Biak ini abis foto. Lalu dong baku banding-bandingkan antar foto Biak Wee, tadi sa habis foto Wamena Oh. Iyo, kah? Mantap Biak Sa kasih tahu kam e, kalau di Biak foto itu, “Hari ini foto, besok baru jadi.”Mendengar itu, pace Sorong tra mo kalahPace Sorong Ah itu biasa. Kalau di Sorong toh, “Hari ini foto, hari ini jadi.”Mendengar pace Sorong, pace Wamena satu ini de ganas, baru de balasPace Wamena Aah itu juga biasa yaa. Kalau di Wamena toh, “Hari ini jadi, besok baru foto.”*perbedaan nama dan daerah, saya sesuaikan dengan ingatan saya, kalau ada pembuat cerita yang membaca ini dan saya salah menggunakan nama atau daerah, mohon dimaafkanSepertinya tidak lucu kalau sekedar dituliskan. Maafkan saya. Tapi dalam cerita-cerita di atas ada pesan yang ingin disampaikan oleh si pencerita. Yang pertama, tentunya pembangunan yang tidak merata di Papua. Sampai hari ini, kita masih bisa melihat bagaimana pembangunan di pulau berbentuk burung ini masih tertinggal. Sebenarnya bukan hanya di Papua, tapi saya ingin memfokuskan ke Papua terlebih saja, di tengah pandemi seperti ini, banyak sekali yang harus sekolah online. Sedangkan di daerah Papua, apalagi yang tinggal di pegunungan, belum mendapatkan sinyal. Lantas, bagaimana mereka bisa belajar? Terbukti dari cerita Bapak saya, banyak mahasiswanya yang tidak bisa kuliah karena kembali ke kampung halamannya di gunung. Sedangkan di sana sinyal susah, atau bahkan mungkin saja tower jaringan tidak ada di sana. Yang kedua, dari pembangunan yang tidak merata ini, akibat yang bermunculan banyak sekali. Salah satunya adalah pendidikan dan pengetahuan yang tidak merata juga. Bahkan anak SD saja tahu, bahwa kita harus foto dulu, baru bisa jadi. Tapi pace Wamena dalam mop di atas malah kebalikannya. Cerita di atas hanyalah fiksi, tapi berisi kritik yang mendalam. Bahwa di Wamena, pendidikan belum berjalan dengan baik. Ada yang mengatakan, bahwa mop “3 pace berbicara soal foto” di atas disesuaikan dengan tingkat kemajuan daerahnya. Sebenarnya saya tidak terlalu ingat, antara Biak dan Sorong, mana yang lebih maju. Atau mungkin malah bukan daerah itu, tapi saya gunakan saja Biak dan Sorong. Namun, yang paling saya ingat adalah daerah Wamena. Karena kala itu, atau bahkan sampai saat ini, Wamena selalu mendapat posisi paling tertinggal dalam hal kemajuan dan pengetahuan. Sekali saya tegaskan itu cerita fiksi yang saya dengarkan dari orang lain. Tapi itu penuh dengan kritik keras bagi pembangunan negara Indonesia saat ini. Seolah-olah si pencerita ingin menyampaikan, “Kok bisa ada orang yang berpikir seperti pace Wamena ini di tengah pembangunan yang terus berjalan seperti ini? Kok bisa ada orang yang berpikir seperti pace Wamena ini di tengah derasnya era globalisasi?”Pada akhirnya, mop sebagai sebuah kebiasaan anak-anak Papua harus terus dilakukan. Mop harus terus diceritakan di antara kerumunan orang, di antara Bapak-bapak yang sedang jaga malam dan di manapun. Karena mop bukan hanya berisi lucu-lucuan, tapi berisi banyak gagasan akan kehidupan masyarakat harus terus dilestarikan bahkan kalau bisa di-nasional-kan bagusnya lagi di-dunia-kan, agar suara-suara minor yang jarang didengar, bisa didengar, diperhatikan dan dapat diambil tindakan–tapi jangan melalui pendekatan militer dong~Bagi saya, yang hanya lahir dan besar selama 15 tahun di Papua, saya selalu berharap agar Papua selalu baik-baik saja, damai, sejahtera, dan mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya. Dan saya segera bisa pulang ke sana lagi. – Sebagai media anak-anak muda belajar, berkreasi, dan membangunkk budaya literasi yang lebih kredibel, tentu Pucukmera tidak bisa bekerja sendirian. Kami membutuhkan dukungan dan kolaborasi dari semua pihak. Untuk itu, kami merasa perlu mengundang tuan dan puan serta sahabat sekalian dalam rangka men-support wadah anak muda dan puan serta sahabat sekalian dapat men-support kami melalui donasi yang bisa disalurkan ke rekening BNI 577319622 Chusnus Tsuroyya. Untuk konfirmasi hubungi 085736060995 atau email sales . 345 205 268 348 236 310 349 25

cerita mop papua paling lucu